Advertisement
Dinkop-UKM DIY Targetkan 30% Pelaku Usaha Divaksin

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Dari total 300.000 pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang terdata di program Si Bakul, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop-UKM) DIY menargetkan sekitar 90.000 orang (30%) mendapatkan vaksin.
Kepala Dinkop-UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi mengatakan, meski target hanya 30%, pelaku UKM lainnya kemungkinan sudah mendapat vaksinasi dari jalur lain. Ada yang mengikuti vaksinasi dari wilayahnya, perusahaannya, atau jalur lainnya.
Advertisement
Sejauh ini, Dinkop-UKM DIY sudah menggelar vaksinasi massal sebanyak dua kali. Pertama, digelar pada April 2021 dengan sasaran 600 UKM. Sementara pada Mei 2021, bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) DIY menyasar 5.000 dari target 10.000 orang. “Nantinya ada sesi kedua untuk mencapai sisa target,” ucap Siwi saat dihubungi secara daring, Sabtu (17/7/2021).
Kemudian pada 23-27 Juli, Dinkop-UKM DIY kembali menggelar vaksinasi. Dengan meggandeng Kadin DIY, Himpunan Peritel dan Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) dan Dinas Kesehatan DIY, Dinkop-UKM DIY menargetkan 50.000 orang di dunia retail, koperasi, dan UKM beserta ekosistemnya.
Untuk UKM targetnya sekitar 20.000. Selain pelaku UKM, ekosistem seperti para pegawai dan keluarga juga bisa lakukan vaksinasi. Syaratnya umur minimal 18 tahun. Pendaftaran sudah dibuka sejak 14 Juli 2021.
Siwi menambahkan, ada lima tempat untuk vaksinasi untuk pelaku retail, koperasi, dan UKM ini. Selain di Jogja Expo Center sebagai pusatnya, di setiap kota dan kabupaten di DIY juga terdapat tempat vaksinasi. Dinkop-UKM DIY berupaya mendekatkan tempat vaksinasi agar kendala mobilitas bisa berkurang.
Berpindah-pindah
Hal ini juga sebagai evaluasi vaksinasi-vaksinasi sebelumnya. Di Gunungkidul misalnya, jumlah pendaftar vaksinasi dan yang datang jumlahnya berbeda. Ada kemungkinan jarak tempat tinggal dan vaksinasi yang jauh menjadi salah satu kendala.
Vaksinasi dari Dinkop-UKM DIY pada 23 Juli 2021 juga bakal digelar secara mobile setiap harinya. Dengan begitu lokasi vaksinasi setiap harinya bisa berpindah-pindah sesuai dengan kondisi.
Beberapa kebutuhan vaksinasi, termasuk logistik selama pelaksanaan mobile ini juga mendapat dukungan dari Dana Keistimewaan DIY.
“Dengan vaksin ayo kita hijaukan [zona Covid-19] di DIY. Harapannya dengan vaksinasi, pemulihan ekonominya bisa segara bangkit,” kata Siwi.
Siwi berharap kasus Covid-19 di Indonesia, termasuk di DIY semakin turun. Dengan begitu kegiatan masyarakat bisa kembali pulih dan juga berdampak pada roda perekonomian pelaku usaha. Roda ekonomi yang sempat mulai pulih beberapa waktu lalu kini kembali turun. Adanya PPKM Darurat juga salah satu faktor yang berdampak.
Bebas Ongkir
Saat ini Dinkop-UKM DIY terus membantu pelaku UKM denga program bebas ongkos kirim (ongkir), dari yang sebelumnya hanya di wilayah DIY, saat ini sudah bisa bebas ongkir ke luar DIY. “Ke depan bebas ongkir akan menyasar ke luar negeri,” ucap dia.
Selain itu, Dinkop-UKM DIY juga terus mempersiapkan pelaku UKM untuk naik kelas. Terus ada pembinaan, pengembangan, serta bantuan dalam pembuatan izin edar serta sertifikasi halal dan lainnya.
“Mereka tetap harus naik kelas, enggak boleh diam. Harus menyiapkan saat [ekonomi masyarakat] mulai pulih harus sudah siap,” kata Siwi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasto Kristiyanto Didakwa Merintangi Penyidikan dan Menyuap Penyelenggara KPU
Advertisement

Gullac, Kudapan Buka Puasa di Turkiye Hanya Ada Saat Ramadan
Advertisement
Berita Populer
- Disnakertrans Bantul Telah Menerima Puluhan Laporan PHK
- Pemkot Jogja Buka Posko Aduan THR di Balai Kota
- Mudik Lebaran 2025: Petugas Disiagakan di Tanjakan Cinomati hingga Jembatan Kretek 2
- 1,5 Juta Wisatawan Diprediksi Kunjungi DIY Selama Libur Lebaran 2025
- TPID Bantul Cek Harga dan Stok Bahan Pokok Menjelang Lebaran
Advertisement
Advertisement