Advertisement
Peternak Ayam Petelur Kulonprogo Keluhkan Harga Pakan Mahal

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO-Sejumlah peternak ayam petelur di Kulonprogo mengeluhkan harga pakan yang meroket. Tak hanya merugi, daya beli masyarakat yang belum stabil di masa pandemi Covid-19 juga menjadi kendala bagi peternak dalam meraup pundi-pundi rupiah.
Salah satu peternak ayam bernama Sarmin mengatakan harga pakan yang terlampau naik dari harga biasanya sangat menyusahkan dirinya sebagai seorang peternak ayam petelur. "Kondisi pakan yang terus naik jika dibiarkan bisa berpotensi menimbulkan kerugian bagi peternak. Bahkan, peternak bisa bangkrut. Apalagi, sekarang daya beli masyarakat sangat rendah, jadi saya harap harga pakan bisa segera turun kaya dulu lagi," kata Sarmin.
Advertisement
Soal kenaikan harga, peternak ayam petelur lainnya yakni Ambar Wahyudi warga Kulonprogo mengatakan jika harga pakan konsentrat yang awalnya seharga Rp370.000 saat ini sudah menyentuh angka Rp437.000.
"Untuk pakan dari bahan jagung yang sebelumnya dipatok sekitar Rp4.500 per kilogram saat ini menjadi Rp6.000 per kilogram. Peternak harus tombok karena angka produksi yang melonjak tajam," kata Ambar.
Baca juga: Ini 4 Pertimbangan Pemerintah Melonggarkan PPKM Mulai 26 Juli
Kondisi yang ada sekarang menurut Ambar bisa menjadi bom waktu bagi peternak. Dikarenakan, modal usaha dari tiap peternak merupakan hasil dari pinjaman kredit bank. Peternak bahkan bisa gulung tikar dengan kondisi sekarang.
"Kami sulit mendapatkan untung, balik modal saja susah. Alhasil kami terpaksa harus nombok. Per bulan, kami bisa mengeluarkan biaya untuk nombok sekitar Rp5 juta," kata Ambar.
"Kalau kondisinya seperti ini terus ya bisa saja kita bangkrut. Bayangkan saja, hampir 90 persen modal usaha itu merupakan pinjaman kredit di bank," sambung Ambar.
Ambar dan peternak ayam petelur lainnya hanya bisa berharap agar pemerintah dalam hal ini pemerintah kabupaten Kulonprogo mampu mengambil tindakan agar harga pakan tidak terus melambung tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement