Hampir 3 Bulan, Berkas Nani Sate Beracun Belum Juga P21
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Hampir tiga bulan, tersangka kasus sate beracun, Nani Apriliani Nurjaman, 25, ditahan di Mapolres Bantul. Namun, sampai kini belum ada tanda-tanda kapan berkas perkara tersebut lengkap (P21).
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengatakan, hingga kini berkas perempuan asal Majalengka tersebut belum lengkap (P21). Meski demikian, ia memastikan penyidik sudah melengkapi petunjuk jaksa penuntut umum atau P19 untuk tahap pertama dan sudah mengirimkan kembali berkas ke Kejaksaan Negeri Bantul.
Advertisement
“Berkasnya sudah dikirim tinggal menunggu saja. Untuk tahap kedua nanti yang terakhir, tinggal menunggu petunjuk dari kejaksaan,” terang Ngadi, dihubungi Kamis (29/7/2021).
Lebih lanjut Ngadi enggan membeberkan mengenai kendala yang dihadapi terkait dengan belum lengkapnya berkas perkara dari Nani. Ia memastikan jika berkas dalam waktu dekat akan lengkap (P21)
“Itu nanti tinggal menunggu saja, yang jelas tahap 1 sudah dan tinggal menunggu saja,” jelasnya.
Baca juga: Viral Daftar Obat Pencegah Infeksi Paru Pasien Covid-19 Bikin Apotek Kehabisan Stok
Terpisah Kuasa Hukum Nani Apriliani Nurjaman, R Anwar Ary Widodo, mengaku enggan berkomentar terkait dengan lamanya kepolisian dalam melengkapi berkas. Begitu juga dengan kasus dari kliennya yang belum juga dilimpahkan ke kejaksaan.
“Yang jelas masih di kepolisian,” katanya.
Akibat belum P21, menurut Ary, membuat penyidik mengajukan perpanjangan penahanan terhadap kliennya ke PN Bantul. Selain itu, atas dasar petunjuk jaksa penuntut umum, penyidik juga harus mengajukan tes psikologi terhadap kliennya. “Yang jelas memang masih menunggu petunjuk jaksa untuk penerapan pasal,” ucap Ary.
Sebagaimana diketahui, Nani ditangkap oleh petugas dari Polres Bantul pada 30 April 2021 jam 23.00 WIB di rumahnya, Cepokojajar, Sitimulyo, Piyungan. Nani ditetapkan sebagai tersangka setelah mengirimkan sate beracun kepada salah satu penyidik Polresta Jogja, Tomi, yang beralamat di Villa Bukit Asri, Kasihan, Bantul.
Sate dikirim lewat jasa ojek online yang dipesan secara offline. Namun, sate itu justru merenggut jiwa Naba, 10, yang merupakan anak dari Bandiman, driver ojek online yang bertugas mengantar makanan ke rumah Tomi.
Dalam perkembangannya, Nani mengaku mendapatkan ide mengirimkan sate beracun dari R. Di mana R menyatakan jika kalium sianida yang dicampur dalam sate ayam tersebut hanya akan menyebabkan Tomi mules dan mencret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
803 Ribu Tiket KAI Ludes Terjual untuk Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Advertisement
Festival Angkringan Kembali Digelar di Pasar Ngasem, Ini Jadwalnya
Advertisement
Berita Populer
- Sumur Bor Rusak Akibat Kemarau di Bantul Bakal Diprioritaskan Diperbaiki
- Mayat Bayi Laki-Laki Ditemukan Terapung di Sungai Gajahwong Banguntapan Bantul
- Tahun Depan UWMY Pindah ke Kampus Baru di Gamping Sleman
- Korban Jual Beli Apartemen, 79 Gerobak Sapi Bakal Dipakai Lagi untuk Aksi Damai
- Keroncong Kotabaru Jadi Atraksi Wisata Malam Hari di Jantung Wisata Jogja
Advertisement
Advertisement