Viral Daftar Obat Pencegah Infeksi Paru Pasien Covid-19 Bikin Apotek Kehabisan Stok
Advertisement
Harianjogja.com, WATES--Permintaan sejumlah vitamin dan multivitamin kompleks di sejumlah apotek yang ada di kabupaten Kulonprogo mengalami kenaikan yang signifikan. Kebutuhan akan vitamin yang cukup tinggi berakibat kepada terbatasnya stok dan harga yang melonjak tajam.
Wakil Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PCIAI) Kabupaten Kulonprogo Heni Riana mengatakan kebutuhan akan sejumlah vitamin maupun multivitamin kompleks yang melonjak diakibatkan oleh panic buying.
Advertisement
BACA JUGA : Tak Bisa Beli Obat Covid-19 Sembarangan, Pemkot Jogja Akan Keluarkan SE Penebusan Obat
"Sejumlah vitamin, multivitamin kompleks, maupun suplemen itu kan sempat viral ya karena masuk dalam obat Covid-19. Nampak sekali panic buying. Sehingga mengakibatkan harganya juga melonjak tajam," kata Heni saat dikonfirmasi pada Rabu (28/7/2021).
Daftar vitamin, multivitamin kompleks, maupun suplemen yang menjadi sasaran warga di Kulonprogo di antaranya vitamin D, multivitamin kompleks seperti vitamin C dan B kompleks seperti becefort, becom C, dan caviplex.
"Ditambah lagi antibiotik karena sempat viral Azitromisin. Suplemen juga ya seperti zinc. Untuk ketersediaan obat-obatan tersebut masih ada di sejumlah apotek. Akan tetapi, jumlahnya terbatas ya," ujar Heni yang juga berprofesi sebagai apoteker di RSU Kharisma Paramedika.
Lebih lanjut, permintaan terhadap sejumlah vitamin, multivitamin kompleks maupun suplemen yang meningkat juga berimbas kepada harga. Harga ikut melonjak karena terjadinya panic buying oleh masyarakat.
BACA JUGA : Lebaran Usai, Permintaan Obat Covid-19 Melonjak Hingga 12 Kali Lipat
"Vitamin D yang dulu tidak dikenal secara baik oleh masyarakat saat ini juga dicari. Harganya dulu hanya Rp2.000 per tablet, saat ini mencapai Rp5 ribu per tablet. Caviplex dulu itu hanya Rp3.000 saat ini mencapai Rp10.000 per strip," kata Heni.
Permintaan sejumlah vitamin, multivitamin kompleks, maupun suplemen yang meningkat di lingkungan masyarakat tersebut terjadi sejak sebelum penerapan PPKM darurat. Kurva permintaan naik setelah diberlakukannya PPKM darurat.
"Permintaan bahkan mencapai 10 kali lipat. Saat ini juga bermunculan distributor baru ya. Sehingga kami cukup kesulitan untuk memetakan apotek yang masih mempunyai stok obat yang cukup," kata Heni.
Sebelumnya, terdapat pesan berantai di media sosial WhatsApp yang berisikan daftar obat yang mampu digunakan untuk mencegah infeksi paru-paru pada pasien Covid-19. Namun, dokter menyatakan jika pesan berantai tersebut adalah hoaks semata.
BACA JUGA : Pasien Isoman Covid-19 di DIY Dijatah Obat Gratis
Berikut isi pesan tersebut:
"Untuk menekan infeksi paru agar tidak cepat meningkat >50% bagi yg positif covid, Cara minum :
- Ivermactine 12mg, 2 butir dilarutkan di air setengah gelas (3 hari sekali)
- Azithromycin 1 x sehari (siang) 1 butir
- Doxycycline 2 x sehari (pagi & malam) 1 butir
- Zinc 1 x sehari larutkan di 1/2 gelas air (malam)
- Vit e 1 x sehari (pagi)
- Vit d 1 x sehari (siang)".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Difabel Merdeka Dukung Hasto-Wawan di Pilkada Kota Yogyakarta
- KPU Larang Pemanfaatan Lapangan Denggung, 2 Paslon Pilkada Sleman Urung Gelar Kampanye Akbar
- Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
Advertisement
Advertisement