Advertisement
Pemkot Jogja Hadirkan Mobile Vaksin, Jangkau Warga yang Kesulitan Mobilitas

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja akan membuat mobile vaksin.
Menurut Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti, nantinya akan ada satu mobil dengan layanan vaksinasi yang menjangkau beberapa wilayah di Kota Jogja. Mobile vaksin utamanya menyasar warga yang kesulitan secara mobilitas seperti difabel, orang tua, dan sebagainya.
Advertisement
"Saat ini sementara baru ada satu mobil vaksin milik Kepolisian Resor Kota Jogja, kami [Pemkot Jogja] baru akan bikin. Bentuknya mirip mobil ambulance yang akan kami modif," kata Haryadi, Rabu (11/8/2021).
"Dengan tidak lupa tata kelola administrasinya, data, dan sebagainya."
Hal ini sebagai upaya Pemkot Jogja dalam percepatan vaksinasi, khususnya dengan teknik jemput bola. Rencananya mobile vaksin sudah bisa beroperasi sebelum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2021.
Sementara untuk rute dan sasaran mobile vaksin hampir mirip dengan layanan pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) keliling. Rute ataupun sasaran sesuai dengan kebutuhan yang berkembang. Vaksinasi bisa menjangkau setiap ada laporan warga yang membutuhkan, zona merah, atau tempat yang banyak orang tinggalnya.
"Mungkin di satu tempat yang ramai. Begitu ada keramaian kami datang ke sana, yang belum vaksin kami kasih halo halo," kata Haryadi.
"Jenis vaksinnya yang ada aja. Harapannya masyarakat tidak pilih-pilih vaksin."
Meski sudah ada mobile vaksin, Haryadi mengimbau masyarakat untuk tetap aktif berpartisipasi ke layanan yang sudah ada, salah satunya sentra vaksin. Mobile vaksin hanya untuk back up bagi warga yang kesulitan mobilitasnya. "Semoga ke depan kami juga punya mobil untuk swab antigen," katanya.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani, dengan adanya mobile vaksin, percepatan vaksinasi bagi para difabel dan yang terhambat secara mobilitas bisa meningkat. "Kami juga memulai vaksinasi untuk difabel dan ibu hamil," katanya.
Saat ini capaian vaksinasi perhari di Kota Jogja sekitar 6.000 dosis. Jumlah ini mencakup dosis pertama dan kedua. Terkait ketersediaan stok vaksin, Emma menyatakan apabila vaksin cepat habis, maka cepat pula datang stok baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

LKPP: Kementerian Lembaga Wajib Gunakan Produk Lokal TKDN 40 Persen
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025
- Bencana Hidrometeorologi: Ada 36 Titik Lokasi Terdampak di Sleman, 3 Orang Luka
- Ini Jadwal SPMB 2025 SMA/SMK Negeri DIY, Ada Pendaftaran Gelombang 1 dan Gelombang 2
- Dimas Diajeng Sleman 2025, Mahasiswa UNY dan UGM Jadi Pemenang
- Gudang CV Keiros di Bantul Terbakar, Kerugian Capai Rp4,5 Miliar
Advertisement