Advertisement
Angkat Konsep TerraDam, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Riset Aktuaria Internasional 2025

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tim Young Begawan Aktuaria (YBA) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi bergengsi 2025 SOA Research Institute Student Research Case Study Challenge. Kompetisi riset yang digelar Society of Actuaries (SOA) Research Institute ini diikuti oleh berbagai tim mahasiswa dari seluruh dunia yang menguji kemampuan dalam mengembangkan solusi aktuaria inovatif untuk permasalahan nyata.
Pada 2025 ini diikuti 68 tim dari 42 universitas di 17 negara, 6 benua. Dari 68 tim tersebut, 19 tim berhasil lolos ke babak semifinal, dua di antaranya dari UGM. Tim Young Begawan Aktuaria menonjol dengan solusi mereka yang komprehensif dan inovatif, yang dinamakan TerraDam. Merupakan sebuah program nasional yang dirancang untuk meningkatkan ketahanan finansial dan infrastruktur terhadap risiko kegagalan bendungan tanah (earthen dam) di wilayah fiktif Tarrodan.
Advertisement
BACA JUGA: Kota Jogja Siap Juarai PORDA Ke-17
Juara pertama dalam kompetisi ini diraih oleh tim dari University of Waterloo, Kanada. Adapnu juara ketiga diraih oleh tim dari Australian National University, Australia. Selain itu, tim-tim dari Monash University, Australia; National Economics University, Vietnam; serta Universitas Pelita Harapan, Indonesia, juga berhasil lolos ke babak final.
Konsep TerraDam yang diajukan YBA menggabungkan pendekatan holistik melalui empat pilar utama: TerraDam Insurance, TerraDam Regulation, TerraDam Grant, dan TerraDam Token. Bertujuan untuk mengurangi risiko kegagalan bendungan yang berpotensi menyebabkan kerugian ekonomi hingga lebih dari 182 miliar dolar, dengan probabilitas kegagalan bendungan rata-rata hampir 10% dalam 10 tahun.
TerraDam Insurance menyediakan dua jenis asuransi, yaitu asuransi opsional untuk pemilik bendungan dan asuransi nasional wajib yang didanai melalui sistem pajak untuk melindungi masyarakat dari kerugian akibat kegagalan bendungan. TerraDam Regulation menetapkan standar ketat bagi pemilik bendungan untuk merancang Rencana Tanggap Darurat (EAP), melakukan inspeksi rutin, memasang sistem peringatan dini, serta merehabilitasi bendungan yang sudah tua.
"Tentu kami bangga dengan hasil ini dan jadi dorongan kuat bagi kami untuk terus berkembang dan berkontribusi secara nyata demi kesejahteraan bersama. Perjalanan terus berlanjut, dan kami akan terus berjuang," kata Mohammad Firdaus, Ketua Tim YBA UGM dalam rilisnya Sabtu (10/5/2025).
BACA JUGA: Ratusan Kontingen PON XXI dan Peparnas XVII Dapat Anugerah Prestasi
Kompetisi ini merupakan ajang tahunan untuk menantang mahasiswa aktuaria dalam mengembangkan solusi riset yang aplikatif dan inovatif terhadap isu-isu kompleks di bidang aktuaria dan risiko. Panitia memberikan permasalahan yang harus diselesaikan mahasiswa. Data-data yang diperlukan juga diberikan untuk mempertajam analisis dan upaya pencarian solusinya.
"Keberhasilan ini merupakan bukti kemampuan mahasiswa UGM dalam mengintegrasikan ilmu aktuaria dengan problem solving nyata yang berdampak luas. Kami berharap program ini dapat menjadi sumber belajar yang baik bagi pengembangan riset dan aplikasi aktuaria di Indonesia," kata Dosen pembimbing, Danang Teguh Qoyyimi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasan Nasbi: Mahasiswa Unggah Meme Presiden Prabowo dan Jokowi Sebaiknya Dibina
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes Klaim Kasus DBD di Gunungkidul Menurun
- Tak Perlu Syarat Berkeluarga, Warga Sleman Bisa Ikut Transmigrasi
- Raperda Pertambangan, Sultan Tekankan Cegah Tambang Ilegal dan Eksploitasi Berlebihan
- Terlibat Aksi Premanisme, 26 Orang Diamankan Polda DIY Selama Operasi Pekat Progo 2025
- Jemaah Haji Termuda di Kulonprogo Berusia 19 Tahun, Ini Sosoknya
Advertisement