Advertisement
Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas 2,3 Kilometer

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, kembali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 2.300 meter ke arah barat daya, pada Rabu (1/9/2021) malam.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Rabu, menjelaskan awan panas guguran itu terjadi pada pukul 18.26 WIB.
Advertisement
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 173 detik," kata dia.
Pada periode pengamatan pukul 12.00 sampai 18.00 WIB, gunung api aktif itu tercatat mengalami 80 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-35 mm selama 11-118 detik, dan 46 gempa hembusan dengan amplitudo 2-11 mm dengan durasi 9-25 detik.
Sebelumnya, awan panas guguran pertama, pada Rabu, meluncur dari Gunung Merapi pada pukul 10.13 WIB dengan jarak luncur 2.500 meter arah ke barat daya.
BACA JUGA: Satgas Sebut Kasus Covid-19 di Indonesia Sudah di Bawah Rata-Rata Dunia
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada 31 Agustus 2021, menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 2,1 cm dalam tiga hari.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. Saat terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi diperkirakan dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Kalender Event di Jogja, Jumat 11 Juli 2025
- Jadwal Pemadaman Listrik, Jumat (11/7/2025): Giliran Sekitar Jalan C Simanjuntak yang Kena Giliran
- Diduga Diserang Anjing Liar, Sejumlah Hewan Ternak Milik Warga Nanggulan Mati di Kandang
- Satpol PP Bantul Sita 13.000 Batang Rokok Ilegal dari Rumah hingga Warung
- Ini Alasan Bupati Bantul Mewajibkan ASN Buat Biopori untuk Sampah
Advertisement
Advertisement