Advertisement
BPBD DIY Dampingi Warga Susun Rencana Penanggulangan Bencana

Advertisement
Harianjogja.com, KRETEK - Rangkaian sosialisasi Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana) terus bergulir. Melalui program BPBD DIY bekerja sama dengan BPBD Bantul, warga Kalurahan Tirtosari, Kretek, didampingi dalam penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana Kontijensi Bencana.
Staf Pusdalops BPBD Bantul, Dimas Eka Fajar menerangkan bila pada saat ini para peserta Kaltana Tirtosari mengulas kembali RPB dan Rencana Kontijensi Bencana yang sebelumnya telah disusun bersama. "Untuk pertemuan hari ini me-review kembali RPB dan Rencana Kontijensi Bencana," katanya pada Kamis (9/9/2021).
Advertisement
BACA JUGA : BPBD DIY Beri Pelatihan Rukti Jenazah ke Satgas Kalurahan
"Agar teman-teman Kaltana Tirtosari bisa mengingat kembali FGD yang telah disepakati. Karena tuk mempersiapkan besok sudah ada gladi bersih, gladi kotor, dan gladi posko, terangnya.
Ditambahkan Dimas, sebelumnya Kalurahan Tirtosari belum memiliki RPB. Diharapkan setelah memiliki RPB, dokumen yang disusun bisa dimasukkan ke APBKal untuk penanggulangan bencana di Kalurahan. "Nanti kan tergantung dari Kalurahan masing-masing untuk ancaman bencana masing-masung itu apa," ujarnya.
Berdasarkan penjelasan Dimas, RPB Kalurahan Tirtosari mengarah ke beberapa bencana, mulai dari gempa bumi, banjir, pandemi, sampai kebakaran. "Sebelumnya kan belum ada RPB, kemudian ada program dari BPBD DIY bekerja sama dengan BPBD Bantul itu membantu penyusunan dokumennya itu," tandasnya.
Pendamping Kaltana Tirtosari sekaligus Staf Pusdalops BPBD Bantul, Nur Eta Efendi menerangkan karena pandemi gladi lapangan yang mengerahkan ratusan warga belum bisa dilakukan. Sebanyak 30 peserta Kaltana Tirtosari akan menjalani gladi posko, melakukan simulasi seoalah-olah tengah berhadapan dengan bencana.
"Kaltana ini kan outputnya dua, dokumen RPB dan dokumen Rencana Kontijensi. Untuk dokumen Rencana Kontijensi itu isinya ada SOP, ada kesepakatan di situ, ada struktur komandonya ketika nanti terjadi bencana. Dokumen Rencana Kontijensi itu yang digunakan sebagai acuan," ucapnya.
BACA JUGA : Tangani Covid-19, Personel BPBD DIY Kerja 24 Jam
Anggota FPRB Tirtosari yang merupakan salah satu peserta Kaltana Tirtosari, Tri Joko, mengaku senang akan adanya program ini. Adanya pendampingan penyusunan RPB dan Rencana Kontijensi membuat penanganan ancaman bencana ke depannya lebih terstruktur dan detail. Ancaman bencana tahunan yang kerap melanda desa adalah banjir luapan Sungai Kamijoro di musim hujan
"Bagus [pendampingan], di sini kalau pendampingan bencana sifatnya dadakan. Adanya RPB dan Rencana Kontijensi ini jadi lebih terstruktur, siapa yang ngurusin logistik dan sebagainya jadi lebih rinci," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement