Advertisement

Promo Desember

DIY Dapat Tambahan Kuota 5 Destinasi Wisata untuk Dibuka

Abdul Hamied Razak
Kamis, 16 September 2021 - 19:07 WIB
Bhekti Suryani
DIY Dapat Tambahan Kuota 5 Destinasi Wisata untuk Dibuka Ratusan pengunjung memadati kawasan Tebing Breksi, Minggu (30/12/2018) - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Setelah melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata di tiga lokasi, Dinas Pariwisata (Dispar) DIY kembali mendapatkan lima tambahan kuota destinasi yang akan diujicobakan untuk dibuka.

Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo mengatakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Krearif (Kemenparekraf) kembali memberikan DIY lima destinasi wisata untuk kembali dibuka. Ia belum dapat memastikan destinasi mana saja yang akan kembali diuji coba untuk beroperasi.

Advertisement

Alasannya, kouta tambahan tersebut masih akan dibahas dengan Dispar masing-masing kabupaten/kota. Hasil pembahasan dengan kabupaten/kota kemudian diusulkan ke Kemenparekraf untuk diputuskan.
Dia tidak dapat memastikan, apakah lima kouta yang diberikan Kemenparekraf akan disebar ke masing-masing kabupaten/kota di DIY.

"Hasil pembahasan kabupaten/kota kami beri rekomendasi. Keputusan pemilihan destinasi wisata ada di tangan pemerintah pusat," katanya di sela uji coba pembukaan destinasi wisata Tebing Breksi, Kamis (16/9/2021).

BACA JUGA: Syukuran Kehamilan Aurel, Anang Hermansyah Bagikan 7,5 Ton Beras di Jogja

Yang pasti, katanya, destinasi wisata yang akan diuji cobakan nanti bersifat outdoor dan non wisata air. Selain itu, destinasi tersebut harus memiliki sertifikat Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability (CHSE) serta QR Code PeduliLindungi dari Kemenparekraf. "Di Sleman yang diusulkan sebanyak 21 destinasi wisata itu sudah banyak yang mengantongi CHSE," katanya.

Saat ini, kata Singgih, di wilayah DIY baru tiga destinasi wisata yang menjalani uji coba. Selain Tebing Breksi, uji coba juga digelar di Gembira Loka Zoo dan Hutan Pinus Mangunan. "Di DIY baru tiga lokasi ini yang dibuka. Untuk destinasi lainnya masih ditutup. Kami berharap semuanya bersabar karena pembukaan dilakukan secara bertahap selama memenuhi persyaratan," katanya.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan dendam untuk berwisata ria. Masyarakat juga diminta untuk tetap memerharikan aspek protokol kesehatan dan ketentuan dalam aturan PPKM Level 3. "Jangan sampai DIY masuk PPKM ke level 4 lagi. Nanti susah menurunkannya. Untuk itu, uji coba destinasi wisata ini jangan sampai dijadikan balas dendam masyarakat untuk berwisata," katanya.

Untuk itu, Dispar DIY meminta agar Pemkab/Pemkot yang destinasinya dibuka terbatas untuk tetap melakukan pengawasan di lapangan. Termasuk mengawasi destinasi wisata yang beroperasi meski belum mengantongi izin. Selain itu juga membatasi akses masuk menuju destinasi wisata.

"Kegiatan vaksinasi terus kami kejar, mencegah adanya penularan, terus menurunkan level PPKM. Ini tentu membutuhkan kerjasama semua pihak agar positivity rate bisa terjaga," katanya.

Sementara itu, Kepala Dispar Sleman, Suparmono mengatakan belum mengatahui destinasi mana yang akan kembali diuji coba untuk beroperasi. Meski begitu, katanya, sesuai harapan Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, destinasi yang akan dibuka berada di sebelah Barat Sleman. Tujuannya, kata Suparmono agar terjadin keseimbangan pergerakan ekonomi di masyarakat.

"Kalau keinginan ibu bupati, destinasi wisata yang dibuka berada di sisi Barat. Di Grogol. Tapi kami masih menunggu keputusan pemerintah pusat," katanya.

Dispar Sleman, katanya, mengajukan 21 destinasi wisata untuk dapat diuji coba ke pemerintah pusat dengan berbagai pertimbangan. Selain kegiatan vaksinasi yang mencapai 98,3% untuk pengelola wisata di 21 destinasi wisata tersebut, kesiapa sarana dan prasarana protokol kesehatannya juga sudah siap. Termasuk mengantongi sertifikat CHSE.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

18 Polisi Terlibat Kasus Pemerasan di DWP, Pengamat: Harus Disanksi Pemecatan

News
| Sabtu, 21 Desember 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement