Advertisement
Dosen Unisa Berikan Pelatihan Membuat Hand Sanitizer pada Warga Garongan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Fakultas Ilmu Kesehatan(FIKes) Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelenggarakan pengabdian masyarakat di Dusun Garongan Wonokerto, Sleman, dengan wujud kegiatan berupa penyuluhan kepada kader secara offline (mendatangi rumah kader satu persatu).
Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan secara door to door kepada kader dikarenakan kondisi yang belum mumungkinkan untuk dilaksanakan penyuluhan secara massal. Kegiatan ini dilakukan dilakukan selama satu minggu, dalam setiap harinya hanya ada 2-3 kunjungan, total peserta pengabdian masyarakat sebanyak 10 orang, yang mulai dilaksanakan pada hari Minggu (1/8/2021), selanjutnya dilakukan monitoring seminggu sekali.
Dosen Prodi Kebidanan Program Sarjana dan Profesi, Agustin Endriyani menjelaskan pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu bentuk dari pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi yang dilakukan dalam upaya pemberdayaan masyarakat.
"Kegiatan ini dilakukan dengan mengoptimalkan kader posyandu lansia dan balita untuk memberikan informasi kepada warganya untuk menjelaskan kepada warga terkait cara pembuatan hand sanitizer dan pentingnya menjaga pencegahan penularan virus corona di masyarakat," jelasnya, Senin (27/9/2021).
Dari penyuluhan tersebut, diharapkan kader meneruskan informasi kepada masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan agar masyarakat khususnya warga Garongan Wonokerto Sleman bisa membuat hand sanitizer secara mandiri untuk keperluan pribadi dan dapat menyediakan ketersediaan hand sanitizer di tempat umum di desa Garongan.
Pembuat hand sanitizer secara mandiri maka dapat membuat perekonomian semakin baik karena menurunkan anggaran pengeluaran pembelian hand sanitizer. Serta tersedianya hand sanitizer di tempat umum yaitu di masjid, di TK , SD, saat poyandu lansia dan balita, dan lain sebagainya. "Lebih lanjut akan membuat masyarakat mudah menggunakan, dan lebih sadar tentang pentingnya kebersihan dalam pencegahan virus covid ini," tambah Agustin.
Ia menjelaskan menambahkan pembuatan hand sanitizer ini juga sangat mudah dan tidak membutuhkan biaya yang banyak karena memanfaatkan tanaman yang ada di sekitar tempat tinggal, yaitu lidah buaya dan alcohol 70%.
Bentuk dari pengabdian yang dilakukan adalah berupa penyuluhan dan pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer yang diikuti sejumlah 10 peserta . Peserta mengapresiasi dengan baik program pengabdian yang dijalankan ini dan berperan aktif dalam menginformasikan ke masyarakat sekitar. (ADV)
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Sumpah Pemuda, Karang Taruna Rejowinangun Gelar Rejowinangun Fest 2024
- Ruang Melamun Bisa Jadi Rekomendasi Toko Buku Lawas di Jogja
- BKAD Kulonprogo Terbitkan SPPT, Nilai Pajak Bandara YIA Tahun 2024 Rp16,38 Miliar
- Grand Zuri Malioboro Corporate Gathering Nobar Home Sweet Loan
- Pilkada 2024: Politik Uang Tak Pengaruhi Preferensi Pemilih di Kota Jogja
Advertisement
Advertisement