Advertisement
Area Blank Spot di Gunungkidul Didominasi Kawasan Pantai

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Dinas Pariwisata Gunungkidul telah mengidentifikasi destinasi wisata yang sekarang masih kesulitan sinyal telekomunikasi. Adapun lokasi itu mayoritas berada di kawasan pesisir.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, masih ada destinasi wisata yang masuk area blank spot atau susah sinyal. Kondisi ini pun akan berpengaruh pada proses uji coba pembukaan karena ada ketentuan memakai aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya mengurangi risiko penularan Covid-19.
Advertisement
Dia menjelaskan, hasil identifikasi yang dilakukan, lokasi wisata yang masih kesulitan sinyal telekomunikasi paling banyak di kawasan pantai. Dia mencontohkan, untuk pantai di sisi timur yang masuk area blank spot di antaranya, Pantai Wediombo, Kawasan Gunung Batur, Watulumbung, Siung. Sedangkan di sisi barat meliputi Pantai Ngedan, Gesing, Kesirat, Grigak.
Meski demikian, sambung Hary, di lokasi non pantai ada juga yang jaringan telekomunikasinya tidak stabil. Salah satunya berada di kawasan wisata Klayar di Kalurahan Kedungpoh, Nglipar. Di tempat ini sinyalnya sering naik turun sehingga membutuhkan penguatan. “Kalau secara keseluruhan yang susah sinyal paling banyak di kawasan pantai,” katanya, Jumat (8/10/2021).
Baca juga: Penerapan Aplikasi PeduliLindungi di Gunungkidul Terkendala Sinyal
Dia menjelaskan, untuk uji coba pembukaan destinasi wisata yang membutuhkan akses aplikasi PeduliLindungi sudah berkoordinasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika. “Memang harus jadi perhatian karena akses aplikasi membutuhkan sinyal jaringan telekomunikasi,” katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Gunungkidul, Wahyu Nugroho mengatakan akan berfokus pada penguatan sinyal internet. Terutama di kawasan wisata yang masih sulit sinyal alias blank spot.
“Kami berupaya mendukung dinas pariwisata untuk uji coba pembukaan destinasi,” katanya.
Wahyu mengatakan sulitnya sinyal dikarenakan topografi wilayah yang berbukit-bukit. Menurut dia, sudah ada upaya penguatan, tapi masih terkendala berbagai persoalan teknis.
Adapun upaya yang dilakukan dengan cara penguatan sinyal melalui pemasangan menara pemancar. Meski demikian, terkendala regulasi terkait dengan batasan ketinggian tower. “Untuk menyiasati dengan menarik kabel fiber optik terdekat menuju kawasan sulit sinyal. Kami juga berupaya meminta bantuan ke Pemerintah DIY serta mencoba kemungkinan melalui Corporate Social Responsibility dari penyedia layanan telekomunikasi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Angka Tengkes Sleman 4,29 Persen, Paparan Rokok Faktor Risiko Utama
- Fenomena Parasit Laut Menyerupai Udang di Bantul
- BPBD Gunungkidul Imbau Waspada Bencana di Awal Musim Hujan
- Satpol PP Bantul Tertibkan Reklame Ilegal di Kasihan dan Sewon
- Jadwal Lengkap KRL Solo Jogja Hari Ini, Kamis 23 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement