Advertisement
Atlet Gunungkidul Berkibar di Peparnas Papua
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Atlet Gunungkidul tampil moncer dalam gelaran Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI di Papua. Hingga sekarang sudah menyumbang tiga emas, satu perak dan dua perunggu untuk kontingen DIY.
Pelatih angkat berat Gunungkidul, Agung Wibowo mengatakan, di Peparnas Papua ada 11 atlet paralimpiade Gunungkidul yang mewakili kontingen DIY. Adapun rinciannya, tujuh atlet angkat berat, dua atletik serta di cabang olahraga panahan dan bulutangkis masing-masing satu atlet.
Advertisement
Di ajang olahraga untuk disabilitas ini, atlet Gunungkidul berhasil tampil gemilang dengan menyumbangkan tiga emas, satu perak dan dua perunggu untuk DIY. Cabor angkat berat menjadi andalah karena hingga Jumat (12/11/2021) sudah meraih dua medali emas.
Torehan itu masih bisa bertambah karena ada tiga atlet angkat berat yang akan tampil di kelas 73 kilogram putra, kelas 86+ putri dan kelas 107 kilogram putra. “Mudah-mudahan bisa tampil bagus sehingga bisa menambah pundi-pundi medali untuk kontingen DIY,” kata Agung kepada wartawan, Jumat.
Menurut dia, prestasi atlet paralimpade angkat berat ini tidak hanya mendapatkan medali emas, tapi juga memecahkan rekor nasional. Untuk kelas 50 kilogram putri, Sutiayah berhasil menorehkan angkatan seberat 85 kilogram. Sedangkan Untuk Subagyo yang tampil di kelas 65 kilogram putra berhasil mengangkat dengan beban 153 kilogram.
Baca juga: Pembayaran Ganti Rugi Tanah Kas Desa di Tol Jogja-Solo Paling Cepat Se-Indonesia
“Jelas kami bangga dengan torehan prestasi atlet paralimpiade asal Gunungkidul,” katanya.
Adapun satu medali emas lainnya disumbangkan oleh Danu Kuswantoro berhasil menjadi yang tercepat di cabang balap kursi roda 800 meter putra. Selain itu, Danu juga mendapatkan perunggu di balap kursi roda 400 meter putra.
Ketua KONI Gunungkidul, Jarot Budi Santoso mengaku senang dengan torehan pretasi yang diraih oleh atlet paralimpiade asal Gunungkidul. Keberhasilan ini harus dijadikan momentum dalam upaya pengembangan dan pembinaan atlet di Bumi Handayani.
Ajang Peparnas Papua merupakan lanjutan dari even PON yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Jarot mengungkapkan, di PON Papua, Gunungkidul mengirimkan tujuh atlet untuk kontingen DIY. Adapun hasilnya, dua atlet berhasil meraih medali perak untuk cabor jalan cepat dan sambo.
“Memang di PON ada yang mendapatkan medali emas jalan cepat 20 kilometer, tapi dari sisi pembinaan ikut kontingen di Kota Jogja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
- Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
- Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Advertisement
Advertisement