Advertisement
Awas Bencana Alam! BMKG DIY Sebut La Nina Berlangsung hingga Juni 2022

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memastikan fenomena alam La Nina yang memicu tingginya curah hujan di wilayah DIY bakal berlangsung hingga Juni tahun depan. Hal itu disampaikan BMKG melalui rilis resmi, Selasa (16/11/2021).
Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta, Reni Kraningtyas dalam rilis menyatakan saat ini seluruh wilayah DIY telah memasuki musim penghujan. Kondisi curah hujan selama periode dasarian I November 2021 pada umumnya dalam kategori di atas normalnya atau rata-ratanya.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
"Pantauan indeks ENSO [El Nino-Southern Oscillation] hingga dasarian I November 2021 menunjukkan kategori La Nina lemah-sedang [-0.99]. Fenomena La Nina diprakirakan berlangsung hingga periode April-Mei-Juni 2022," kata Reni, Selasa (16/11/2021).
Lebih jauh kata dia, pengaruh La-Nina di wilayah DIY berdampak pada peningkatan curah hujan bulanan di atas normalnya atau rata-ratanya.
Pada bulan November La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan hingga 60% dibandingkan kondisi normalnya atau rata-ratanya, yakni curah hujan umumnya mencapai 300-500 mm dalam satu bulan (kategori tinggi-sangat tinggi).
Sedangkan pada periode musim hujan Desember-Januari-Februari La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan dalam kisaran 20-60% dibandingkan normalnya atau rata-ratanya, dimana curah hujan selama musim penghujan (Desember-Januari-Februari) umumnya mencapai 300 - 500mm dalam 1 bulan (kategori tinggi-sangat tinggi).
"Perlu diwaspadai peningkatan potensi bencana hidrometeorologi di puncak musim hujan, dimana puncak musim hujan wilayah D. I. Yogyakarta diprakirakan terjadi pada bulan Januari 2022," ujarnya.
Bertolak dari kondisi tersebut, para pemangku kepentingan diharapkan dapat sedini mungkin mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi di wilayah DIY.
"Lebih optimal melakukan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir, dengan penyiapan kapasitas sungai dan kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.," katanya
Masyarakat diimbau terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial info BMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemugaran Candi Perwara Prambanan Bakal Tambah Daya Tarik Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY: Keputusan Kraton Tidak Melepas Tanah Sultan Ground Sudah Tepat
- 15 Sekolah di Bantul Akan Direhabilitasi, Cek Daftarnya!
- Gunungkidul Tegaskan Vaksinasi Masih Digencarkan
- Mengenal Lempuyangan, Stasiun Zaman Belanda yang Mendadak Viral di Twitter
- Jadwal Donor Darah Hari Ini, di Masjid Suciati Jelang Jumatan
Advertisement
Advertisement