Advertisement

Sekolah di Jogja Mulai Dibuka Penuh, Begini Sistem yang Diberlakukan

Yosef Leon
Senin, 03 Januari 2022 - 16:37 WIB
Bhekti Suryani
Sekolah di Jogja Mulai Dibuka Penuh, Begini Sistem yang Diberlakukan Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Jogja memberlakukan skema masuk secara bergantian pada satu sekolah menyusul bertambahnya jumlah kuota murid yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi Covid-19. Penambahan sebanyak 2/3 atau 70 persen dari yang semula hanya separuh murid mulai diberlakukan di awal tahun ini.

Pemberlakuan kebijakan ini menyusul keluarnya surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri tentang PTM. Dalam SKB itu, disebutkan bahwa mulai Januari 2022 semua seluruh satuan pendidikan pada wilayah PPKM level 1,2 dan 3 wajib melaksanakan PTM terbatas. Pemda tidak boleh melarang PTM terbatas bagi yang memenuhi kriteria.

Advertisement

"Sekolah nantinya akan memberlakukan skema masuk secara bergantian kepada para murid dengan cara selang seling. Misalnya, untuk kelas 7, 8, dan 9 jika satu hari tertentu masuk sekolah mesti ada satu jenjang yang tidak masuk di hari yang sama. Jadi gantian, mungkin tiga hari sekali. Artinya ada dua kelas yang masuk kalau 2/3 dari itu," kata Kepala Disdikpora Kota Jogja, Budi Asrori, Senin (3/1/2021).

BACA JUGA: Bukan Klithih, Begini Kronologi Keributan di Lempuyangan pada Malam Tahun Baru

Budi menjelaskan, kebijakan PTM sebanyak 70 persen akan diberlakukan selama dua pekan terhitung sejak awal masuk sekolah. Pihaknya akan mengevaluasi dan melihat sejauh mana skema itu berlaku efektif di setiap sekolah. Selain itu, potensi penyebaran Covid-19 dan juga kedisiplinan soal protokol kesehatan (prokes) akan ditinjau lebih lanjut.

"Kalau untuk menuju 100 persen tentu saja secara bertahap. Kita 2/3 dulu, nanti setelah dua minggu kalau situasinya bagus kita tingkatkan menjadi 100 persen. Itu berlaku untuk semua jenjang pendidikan," kata Budi.

Budi melanjutkan, jumlah durasi pembelajaran juga ditambah pada skema PTM 70 persen ini. Jika pada semester sebelumnya dengan kuota 50 persen PTM durasi pembelajaran hanya berlangsung selama tiga jam, maka di masa PTM dengan 70 persen murid durasi belajar maksimal akan dilangsungkan selama enam jam pembelajaran.

Selain itu, pada aturan terbaru dari pemerintah pusat Budi menyebut bahwa pilihan soal pemberlakuan pembelajaran daring sudah tidak ada lagi. Di sisi lain, skema yang diberlakukan ini juga masih masuk dalam tahap uji coba. Artinya ada kemungkinan untuk diperluas dari sisi jumlah kuota dan durasi belajar juga ada kemungkinan berlaku sebaliknya.

Kepala SDN Lempuyangwangi, Esti Kartini mengatakan, pihaknya telah menerapkan aturan PTM sebanyak 70 persen di sekolah itu pada awal semester genap ini. Satu kelas diisi oleh sebanyak 28 murid. Sementara jenjang pendidikan yang masuk di pekan pertama ini disepakati adalah untuk kelas 1, 3, 5, dan 6. Untuk kelas 2 dan 4 akan melakukan PTM pada pekan berikutnya.

"Sudah tidak ada lagi yang skema hybrid. Artinya pembelajaran itu tetap seminggu penuh dan yang belum masuk di pekan ini akan diselenggarakan pada pekan depan. Prokes tetap kita jalankan dengan pengawasan guru dan harapannya bisa dilangsungkan 100 persen dengan evaluasi bertahap ke depan," jelas Esti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal

News
| Sabtu, 04 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement