Hotel Jogja Ramai, Objek Wisata Kecipratan Berkah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Ramainya hotel di DIY, khususnya Jogja, pada awal tahun membuat objek wisata dibanjiri wisatawan meski libur sudah berakhir.
Pengelola objek wisata Taman Sari, Jogja, Nikolas, mengatakan jumlah wisatawan saat weekdays di Januari ini sekitar 1.200 orang per hari, dan mencapai 2.500 saat weekend.
Advertisement
BACA JUGA: Incaran saat Liburan, Ini 5 Tempat Wisata Berhawa Dingin di Jogja
“Sebelum pandemi Covid-19, Desember sampai Februari masih masuk high season, pengunjung mulai turun saat Maret,” kata Nikolas, Kamis (13/1/2022).
“Namun saat pandemi prediksi pengunjung Taman Sari masih rancu. Wisatawan lokal semua dan sekarang siapa yang bisa berlibur [langsung berlibur], dari kantor yang berlibur yang bisa ambil cuti.”
Khusus Januari ini, pengunjung Taman Sari masih tergolong ramai. Meski jumlahnya tidak setinggi saat Desember, yang bisa mencapai 4.000 orang per hari.
Hal serupa juga terjadi di Gembira Loka (GL) Zoo. Menurut Manajer Pemasaran GL Zoo, Yosi Hermawan, jumlah pengunjung di Januari masih tergolong tinggi.
“[Januari] jumlah pengunjung hari-hari biasa rata-rata di atas 1.000 orang, untuk akhir pekan bisa mencapai 3.000 sampai 5.000 pengunjung,” kata Yosi.
Di GL Zoo, tidak ada perubahan pola yang signifikan antara sebelum dan di masa pandemi. Hal yang mengubah pola kunjungan lebih kepada kebijakan pemerintah terkait dengan penanganan Covid-19.
BACA JUGA: 5 Tempat Asyik di Bibis Bantul: Pemandangan Indah, Kulineran Murah
Kondisi yang sama juga terjadi di objek wisata di Kabupaten Sleman. Salah satunya desa wisata Pulesari. Desa wisata yang terletak di Kalurahan Wonokerto, Kapanewon Turi ini dikunjungi 500 orang dari 1 Januari hingga sekarang.
Kunjungan wisata di desa wisata ini banyak yang terdiri dari rombongan. Menurutnya jumlah kunjungan pada Januari ini meningkat dibanding bulan-bulan sebelumnya.
“Tapi untuk Desember [2021] juga lumayan ramai,” kata pengelola Desa Pulesari Didik Irwanto.
Desa wisata yang telah terbentuk pada 2012 silam ini menyajikan wisata alam dan tradisi budaya. Sejumlah paket wisata yang bisa didapatkan pengunjung di antaranya outbound, tracking sungai, memetik salak di kebun, membatik, dan lainnya.
Keramaian pengunjung juga terjadi di objek wisata Candi Prambanan. Manager Customer Experience Taman Wisata Candi Prambanan, Sugiyanti, menjelaskan pada Januari ini kunjungan di Candi Prambanan cukup ramai terutama di awal bulan.
Selama Januari hingga pertengahan bulan ini, jumlah kunjungan berkisar antara 2.000 hingga 7.000 orang per hari. “Di awal bulan [ada peningkatan], kalau sekarang sudah mulai turun,” katanya.
BACA JUGA: Aneh, Sekarang Hotel Jogja Lebih Ramai daripada Sebelum Pandemi
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Muhammad Arif Aldian, mengatakan dalam rentang waktu 3-9 Januari total ada kunjungan 70.762 wisatawan. “Masih tinggi, khususnya saat libur akhir pekan,” kata Arif.
Ia menjelaskan antusias pengunjung wisata masih tinggi, salah satunya disebabkan karena masih adanya liburan anak sekolah pada pekan pertama Januari. Namun demikian, pada saat sekarang anak sekolah sudah mulai masuk sehingga berpengaruh terhadap kunjungan.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono. Menurut dia, meski libur tahun baru telah usai, kawasan pantai masih ramai dikunjungi wisatawan. “Kami terus bersiaga dan bersyukur semua berjalan dengan lancar aman dan terkendali,” katanya.
Kunjungan wisata yang masih tinggi di Kabupaten Bantul diprediksi bakal terjadi hingga menjelang Ramadan.
Adyatama Kepariwisataan & Ekonomi Kreatif Ahli Muda, Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Adi, menjelaskan kunjungan wisata setelah periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 masih tinggi. Meski kunjungan wisatawan tinggi, capaian tahun ini masih lebih rendah dibanding saat sebelum pandemi.
Markus mengambil contoh, pada Tahun Baru 2020, kunjungan wisata di Bantul paling rendah mencapai 25.000 orang bahkan bisa 30.000 orang pada Minggu. Sedangkan pada Tahun Baru 2022, kunjungan wisata di Bantul rata-rata di angka 20.000 orang pada Minggu.
"Lebih tinggi sebelum pandemi. Kecuali kalau libur Tahun Baru 2021 kan tidak ada, karena ditutup," ujarnya.
Markus memperkirakan kondisi tingginya wisatawan di akhir pekan ini akan berlangsung sampai sebelum Ramadan. "[Jika] tidak ada PPKM lagi, kemungkinan malah bisa naik [jumlah kunjungan] sampai di Bulan Puasa. Di akhir Februari, karena awal Maret itu kan sudah puasa," ujarnya.
BACA JUGA: Wisata Alam Bantul yang Wajib Kamu Kunjungi Kalau ke Jogja
Plt. Kepala Bank Indonesia (BI) DIY, Miyono, mengungkapkan sejak momen Natal dan Tahun Baru memang mulai ada pergerakan ekonomi yang meningkat.
“Sekitar Nataru ini memang perkiraan kunjungan wisatawan di Jogja terlampaui, berita positif ini. Mungkin ini masih berlanjut hingga pekan pertama dan kedua ini. Namun, juga tidak signifikan peningkatannya,” ucap Miyono.
Ia tidak mengungkapkan secara detail peningkatan perputaran uang dibandingkan tahun lalu. Miyono juga mengatakan hal ini sebagai optimisme untuk ekonomi DIY dapat bangkit kembali.
Miyono mengharapkan dengan mulainya aktivitas ekonomi masyarakat, dan aktivitas ekonomi DIY yang mulai bergerak, dapat membawa dampak positif pada tahun ini. “Mudah-mudahan tetap terkendali juga pandemi ini, tidak terpengaruh Omicron,” ucap Miyono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Otak Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang Bakal Diringkus Polri
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
- Jadwal Pemadaman Jumat 22 November 2024: Giliran Depok dan Pasar Godean
Advertisement
Advertisement