Advertisement
DIY Diminta Waspadai Covid-19 Omicron, Ini Saran IDI

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang DIY menyarankan kepada Pemda DIY untuk bersiap mengantisipasi kemungkinan masuknya Covid-19 varian
omicron. Memperketat protokol kesehatan (Prokes) menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah.
Ketua IDI DIY Joko Murdianto menilai capaian vaksinasi di DIY cukup baik, sehingga herd immunity terbentuk, namun harus terus ditingkatkan. Selain itu protokol kesehatan harus terus dijaga agar masyarakat tetap disiplin. Adanya omicron tetap harus diwaspadai karena di luar negeri kasusnya terus meledak.
Advertisement
“Masyarakat harus tetap waspada, tidak usah stres, tidak usah galau, tetap waspada. Karena bagaimana pun [kasus Covid-19 omicron] ini berkembang terus. Kalau kita melihat di luar, di AS, Australia itu Omicron luar biasa meledak. Jangan sampai itu terjadi di DIY,” katanya di Kompleks Kepatihan Senin (17/1/2022).
Ia menambahkan kerja sama pentahelix harus terus ditingkatkan, seperti pelaksanaan vaksinasi di DIY tergolong unik, karena menyerupai jimpitan. Vaksinasi ini melibatkan berbagai elemen masyarakat bergotong royong melalui komunitas untuk menggelar penyuntikan vaksin baik untuk anak, lansia hingga masyarakat yang komorbid.
BACA JUGA: Ini Arti dan Filosofi Nama Nusantara Ibu Kota Negara Baru di Kaltim
“Ini kekuatan kita, dengan ini harapannya Covid-19 di DIY bisa ditekan barangkali besok berubah dari pandemi jadi endemi. Kesadaran bersama harus terus dibangun bahwa kita masih dibayangi pandemi, harapannya tidak terjadi gelombang ketiga,” katanya.
Joko mengingatkan selain vaksinasi, prokes menjadi pencegahan ampuh agar tidak tertular Covid-19. jika keduanya digalakkan, ia optimistis Covid-19 bisa dicegah. “Menurut saya apa pun jenisnya kita tidak perlu takut, karena kita sudah divaksin punya kekebalan dan kalau prokes ketat itu untuk menghindari masuknya virus ke tubuh kita,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menyatakan berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, salah satunya menggencarkan pemeriksaan laboratorium melalui Whole Genome Sequencing (WGS). Sesuai dengan prosedur Kemenkes, bahwa pasien positif dengan CT Value di bawah angka 30 maka harus diperiksa ke laboratorium WGS.
“Hasil WGS Belum, masih seperti kemarin yang diperiksa, belum ada tambahan. Jangan sampai kita banyak kasus, tinggi lah ya, antisipasinya kalau ada kasus [dengan CT Value di bawah 30] kami masukkan WGS,” ujarnya.
Advertisement
Selain itu Pemda DIY telah meminta rumah sakit di DIY untuk bersiap kemungkinan terjadinya lonjakan. Termasuk kabupaten dan kota untuk bersiap mengaktifkan kembali tempat isolasi jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Akan tetapi dengan kasus positif yang relatif kecil harapannya bisa terus terkendali.
“Kemudian rumah sakit sudah siap, saya pikir, kalau kita lihat sekarang kondisi kasusnya mudah-mudahan enggal lah, terkendali. Kalau pun tambah tambah sedikit. Kabupaten dan kota juga mulai giatkan isoter dan isomannya. Personel sewaktu-waktu siap,” ucapnya.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jogja Heroes Leage, Tempatnya Siapapun Beraksi bak Superhero
- Ke Solo Cukup Rp8.000, Ini Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini
- Pria Ini Ubah Stigma Negatif Kampung dengan Markisa
- Resmi Tinggalkan Balai Kota, Terima Kasih Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi
- Tembus 7 Juta Penonton, KKN di Desa Penari Laris di Malaysia dan Singapura
Advertisement