Advertisement

Beda dengan Klithih, Begini Cara Bertarung Geng di Jogja Zaman Dahulu

Sunartono & Yosef Leon
Rabu, 26 Januari 2022 - 15:27 WIB
Budi Cahyana
Beda dengan Klithih, Begini Cara Bertarung Geng di Jogja Zaman Dahulu Ilustrasi kekerasan oleh geng. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJAJogja pernah punya beberapa geng yang legendaris dan saling bertarung dengan sasaran jelas, beda dengan klithih yang menyasar target acak.

Pada era 1980-an dan 1990-an, ada sejumlah geng di Jogja yang menonjol, antara lain Qzruh dan Joxin.

Advertisement

BACA JUGA: Tak Cuma Qzruh, Ini Nama-Nama Geng di Jogja

Mereka sering bentrok pada saat-saat tertentu, misalnya perayaan tahun baru atau saat takbiran. Qzruh sering disingkat QZR, sedangkan Joxin disingkat menjadi JXZ.

Anggota geng Qzruh, Endro Sulaksono mengatakan model tawuran saat itu sangat berbeda dengan klithih saat ini. Dahulu, tiap geng biasanya bentrok diawali dengan tantang-tantangan yang ditulis dalam bentuk grafiti. Dari kode-kode di tulisan dinding itu, tiap geng kemudian bertemu lalu bentrok. “Sering ikut kontak fisik, zaman dulu modelnya tawuran, breng [bentrok] tawur langsung,” ucap Endro.

Dua geng legendaris itu kini sudah berubah bentuk dan tak lagi tawuran. Qzruh bermetamorfosis menjadi Qzruh Reborn yang berkumpul untuk menggelar bakti sosial, membuka pasar rakyat, membantu korban bencana hingga memancing bersama. Joxin pun sekarang banyak melakukan aktivitas sosial dan religus dan meninggalkan kesan kekerasan. Geng di Jogja sekarang berusaha menampilkan citra positif.

Saat geng legendaris di Jogja berubah menjadi kelompok yang tak lagi menggunakan kekerasan, ironisnya muncul fenomena kekerasan jalanan baru di Jogja dalam bentuk klithih.

Arti Klithih

Istilah klithih awalnya dipakai untuk mendefinisikan aktivitas jalan-jalan untuk mengusir rasa bosan. Klithih juga dipakai merujuk pada kegiatan mengisi waktu luang tanpa tujuan yang jelas. Klithih kemudian dikenal sebagai aktivitas berkendara menggunakan sepeda motor hanya untuk mencari musuh. Tak seperti geng yang bentrok dengan geng lainnya, pelaku klithih mengincar sasaran yang acak. Tujuan pelaku klithih semata-mata mencari musuh tanpa mereka mengenal si target sebelumnya.

Klithih terbaru terjadi di Umbulharjo. Lima pemuda ditangkap karena melakukan klithih terhadap orang yang akan berolahraga di Alun-Alun Selatan. Mereka melalukan klithih di Jalan Veteran pada Rabu (12/1/2022) lalu. Aparat Polsek Umbulharjo sudah menangkap lima pemuda berinisial RA 19, SP 18, RAP 17, ZM 18 dan TA, 17.

Kapolsek Umbulharjo, Kompol Achmad Setyo Budiantoro, mengatakan kejahatan jalanan ini bermula saat korban yang bernama Tegar Leonando, 21, bersama temannya yang lain berboncengan dengan sepeda motor menuju Alun-Alun Selatan untuk berolahraga sekitar pukul 05.00 WIB pada 12 Januari lalu.

Sesampainya di Jalan Veteran, tepatnya di sekitar perempatan Warungboto, korban berpapasan dengan rombongan pelaku yang berboncengan menggunakan lima sepeda motor. Sesaat kemudian rombongan pelaku klithih berbalik arah dan langsung mengejar korban.

“Rombongan pelaku memepet korban sambil mengacungkan senjata tajam celurit,” kata Kapolsek di Mapolsek Umbulharjo, Senin (24/1/2022).

BACA JUGA: Geng Qzruh Siap Bantu Tangani Klithih

Korban sempat menghindar dan temannya yang lain melompat dari atas boncengan sepeda motor karena mengetahui para pelaku membawa sajam. Lantas ia lari dan masuk ke gang area perkampungan. “Sementara korban melaju meninggalkan rombongan pelaku,” kata Setyo.

Para pelaku yang tak bermotif ini masih mengejar korban. Saat berada di depan Hotel Safara, pelaku inisial RAS langsung mengayunkan parang yang dibawanya dan mengenai punggung korban. Tak hanya itu, ia kemudian masih mengejar korban yang lari ke barat Jalan Veteran.

“Korban akhirnya terjatuh dan motornya menghantam tanaman di sekitar TKP. Setelah itu para rombongan kabur,” kata Kapolsek.

“Modus para pelaku memang sengaja untuk mencari musuh atau lawan. Dari hasil keterangan pelaku, sebelum melakukan aksinya mereka terlebih dulu berkumpul di rumah salah seorang teman di daerah Wijilan untuk mengambil senjata tajam,” ucap Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo, AKP Nuri Ariyanto.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement