Advertisement

Tak Ingin Bangkrut seperti Miliarder Tuban, Warga Terdampak Tol Jogja Solo Mulai Susun Rencana Investasi

Budi Cahyana
Rabu, 26 Januari 2022 - 19:37 WIB
Budi Cahyana
Tak Ingin Bangkrut seperti Miliarder Tuban, Warga Terdampak Tol Jogja Solo Mulai Susun Rencana Investasi Ilustrasi jalan tol. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Warga Desa Wadung dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, kembali menjadi pembicaraan karena bangkrut setelah setahun lalu menjadi miliarder dadakan dari ganti rugi proyek Pertamina. Warga terdampak Tol Jogja Solo di Purwomartani, Kalasan, Sleman, menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran agar uang ganti rugi dari proyek tol tidak menguap begitu saja.

Victor Mahrizal, penduduk Dukuh Bayen, Purwomartani, Kalasan, mengaku sudah punya rencana untuk menggunakan uang ganti rugi dari lahan dan rumahnya yang tergusur Tol Jogja Solo. Lahan Victor di Bayen yang terkena tol seluas 1.554 meter persegi. Di atasnya berdiri rumah seluas 600 meter persegi.

Advertisement

BACA JUGA: Bulan Depan, Warga Temanggal Purwomartani Terima Ganti Rugi Tol Jogja Solo Rp120 Miliar

Beberapa tahun lalu, Victor merenovasi rumahnya agar bisa dipakai sebagai warung.

“Rencana saya membuat warung di perdesaan yang sekarang sedang digemari. Tetapi saat renovasi baru berjalan sebagian, muncul kabar proyek Tol Jogja Solo melewati lahan saya. Terpaksa renovasi saya hentikan,” kata Victor kepada Harian Jogja.

Pria yang bekerja sebagai pengacara ini kemudian merencanakan penggunaan uang ganti rugi yang akan dia terima.

“30% uang ganti rugi akan saya pakai untuk membeli lahan pengganti dan rumah serta kantor. Saya tidak perlu lahan luas dan rumah serta kantor pengacara yang besar, yang penting lokasinya mudah dijangkau. Kalau bisa di perkotaan,” ujar dia.

Sementara, 30% ganti rugi lainnya akan dipakai sebagai modal bisnis properti yang sudah dia rintis. Sisa ganti rugi sebesar 40% akan digunakan untuk investasi seperti reksadana atau saham.

“Saya tidak tertarik membeli mobil baru karena itu tidak produktif,” ucap Victor.

Saat ini, Victor masih menunggu pembayaran ganti rugi untuk wilayah Dukuh Bayen.

BACA JUGA: Jadwal Operasi Tol Jogja-Solo, Ruas Ring Road Digarap Terakhir

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Jogja-Bawen Wijayanto mengatakan uang ganti rugi untuk warga Temanggal I, Purwomartani, Kalasan, kemungkinan akan dibayarkan bulan depan. Selanjutnya, uang ganti rugi akan diberikan kepada warga di Purwomartani, termasuk penduduk Bayen.

Tahun ini, semua lahan warga yang terkena Tol Jogja-Solo Seksi I akan dibebaskan.

Miliarder Bangkrut

Warga Tuban yang mendadak jadi miliarder setelah menerima ganti rugi proyek Pertamina  kini bangkrut karena uang mereka habis dan tak lagi punya pekerjaan. Situasi ini bisa menjadi pelajaran bagi penerima ganti rugi proyek besar, seperti Tol Jogja Solo dan Jogja Bawen, agar membelanjakan uang dengan bijak.

Warga kampung miliarder Tuban sempat viral ketika mereka memborong mobil setelah menerima rezeki pembayaran uang ganti rugi pembebasan lahan proyek Pertamina pada Februari 2021.

Namun kondisi mereka kini terlunta-lunta. Contohnya Musanam yang mengaku sampai susah makan sebab tak punya pekerjaan.  Sebelum ada kilang minyak, ia hidup bahagia di rumahnya bersama istri, dua anak, dan satu cucu di atas lahan seluas 117 meter persegi.

Ia menceritakan, awalnya menjual lahan karena dibujuk petugas pembebasan lahan kilang berkali-kali. Dia akhirnya mau melepas tanah dan rumahnya dengan ganti rugi sebesar Rp500 juta.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Tol Jogja-YIA: Pembebasan Lahan Pertengahan 2022

“Saya mau melepas tanah dan rumah untuk kilang karena dijanjikan dipekerjakan sebagai pembersih rumput di area kilang minyak. Pekerjaan itu masih mampu saya kerjakan meskipun sekarang usia sudah 60 tahun,” ujar Musanam sebagaimana dilansir Suara.com.

Namun, tawaran pekerjaan yang dinantikan tak kunjung datang. Enam sapi yang dimilikinya sekarang tinggal tiga ekor, karena terus menerus dijual untuk makan.

Tetangga Musanam, Mugi, juga mengalami nasib serupa. Perempuan itu kini mengaku tidak memiliki pekerjaan setelah lahannya dijual ke Peramina.

Waktu itu, lahannya seluas 2,4 hektare dijualnya dengan harga Rp 2,5 miliar. Uang tersebut buat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya ditabung.

BACA JUGA: Miliarder Tuban Bangkrut, Penerima Ganti Rugi Tol Jogja Harus Perhatikan Hal Ini

Namun pelan-pelan uangnya berkurang, sementara ia tidak memiliki penghasilan lagi. Ia pun mengaku menyesal menjual lahannya tersebut.

“Dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai dan setiap kali panen bisa meraup Rp 40 juta tapi sekarang saya tak punya pendapatan lagi,” katanya.

Sebelumnya, warga di kampung miliarder sempat berunjuk rasa ke Pertamina. Mereka menuntut pekerjaan kepada perusahaan pelat merah tersebut sesuai dengan yang dijanjikan.

Perwakilan Pertamina, Solihin meminta waktu dua pekan untuk menyesaikan masalah rekrutmen. “Hari ini belum ada keputusan karena harus dikoordinasikan dulu dengan pimpinan pusat,” ujarnya.

Tol Jogja

Apa yang dialami warga Tuban bisa menjadi pelajaran bagi warga yang menerima ganti rugi dari proyek besar. Warga sejumlah kecamatan di Sleman belakangan menerima uang ganti rugi dalam jumlah besar dari proyek Tol Jogja Solo dan Tol Jogja Bawen. Sebagian dari mereka cukup bijak dengan tidak membelanjakan uang secara berlebihan dan memilih mencari tanah pengganti.

Beberapa warga lain juga tidak kepincut untuk memborong mobil. Keputusan mereka cukup tepat karena sebagian tanah yang dilewati Tol Jogja Solo dan Tol Jogja Bawen adalah tanah produktif berupa sawah.

Ketika pembebasan lahan Tol Jogja dimulai pada 2020 lalu, Bupati Sleman kala itu, Sri Purnomo, sudah berpesan kepada warga agar bijak membelanjakan uang.

“Simpan uangnya di bank. Jangan sampai membeli sesuatu yang bersifat konsumtif seperti mobil, yang berujung menyesal di kemudian hari,” ujarnya, Senin, 20 Januari 2020.

Sri juga berharap, agar masyarakat yang tergusur bisa mendapatkan tanah pengganti yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal yang sebelumnya.

BACA JUGA: Tol Jogja Solo Diprediksi Menambah Masalah Parkir di Jogja

Sekda DIY Baskara Aji juga meminta penerima uang ganti rugi Tol Jogja agar dapat memanajemen uangnya dengan baik.

“Manajemennya harus baik, kalau dia sudah punya tanah yang lain atau rumah yang lain, ya silakan misalnya [uang] itu digunakan untuk kepentingan yang lain. Misalnya itu untuk investasi, ditabung untuk deposito atau dibelikan emas, atau lainnya,” ucapnya.

Ia meminta kepada perbankan yang menjadi tempat penyimpanan uang ganti rugi Tol Jogja bisa ikut memberikan pembinaan terkait pemanfaatan uang untuk berwirausaha. Jangan sampai uang ganti rugi tersebut habis sia-sia untuk membeli barang yang kurang penting.

“Jadi jangan sampai yang sekarang dapat miliaran rupiah, kemudian habis tidak ada modal usaha. Karena penerimanya cukup besar uang ganti kerugiannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement