Advertisement
Miliarder Tuban Bangkrut, Penerima Ganti Rugi Tol Jogja Harus Perhatikan Hal Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Warga Desa Wadung dan Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, Jawa Timur, yang mendadak jadi miliarder setelah menerima ganti rugi proyek Pertamina kini bangkrut karena uang mereka habis dan tak lagi punya pekerjaan. Situasi ini bisa menjadi pelajaran bagi penerima ganti rugi proyek besar, seperti Tol Jogja Solo dan Jogja Bawen, agar membelanjakan uang dengan bijak.
Warga kampung miliarder Tuban sempat viral ketika mereka memborong mobil setelah menerima rezeki pembayaran uang ganti rugi pembebasan lahan proyek Pertamina pada Februari 2021
Advertisement
BACA JUGA: Ini Desa-Desa di Indonesia yang Warganya Mendadak "Miliarder", Ada Dua di Sleman
Namun kondisi mereka kini terlunta-lunta. Contohnya Musanam yang mengaku sampai susah makan sebab tak punya pekerjaan. Sebelum ada kilang minyak, ia hidup bahagia di rumahnya bersama istri, dua anak, dan satu cucu di atas lahan seluas 117 meter persegi.
Ia menceritakan, awalnya menjual lahan karena dibujuk petugas pembebasan lahan kilang berkali-kali. Dia akhirnya mau melepas tanah dan rumahnya dengan ganti rugi sebesar Rp 500 juta.
“Saya mau melepas tanah dan rumah untuk kilang karena dijanjikan dipekerjakan sebagai pembersih rumput di area kilang minyak. Pekerjaan itu masih mampu saya kerjakan meskipun sekarang usia sudah 60 tahun,” ujar Musanam sebagaimana dilansir Suara.com.
Namun, tawaran pekerjaan yang dinantikan tak kunjung datang. Enam sapi yang dimilikinya sekarang tinggal tiga ekor, karena terus menerus dijual untuk makan.
Tetangga Musanam, Mugi, juga mengalami nasib serupa. Perempuan itu kini mengaku tidak memiliki pekerjaan setelah lahannya dijual ke Peramina.
BACA JUGA: Jadi Miliarder Mendadak karena Tol Jogja-Bawen, Pria Ini Larang Anak Beli Mobil
Waktu itu, lahannya seluas 2,4 hektare dijualnya dengan harga Rp 2,5 miliar. Uang tersebut buat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sisanya ditabung.
Namun pelan-pelan uangnya berkurang, sementara ia tidak memiliki penghasilan lagi. Ia pun mengaku menyesal menjual lahannya tersebut.
“Dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai dan setiap kali panen bisa meraup Rp 40 juta tapi sekarang saya tak punya pendapatan lagi,” katanya.
Sebelumnya, warga di kampung miliarder sempat berunjuk rasa ke Pertamina. Mereka menuntut pekerjaan kepada perusahaan pelat merah tersebut sesuai dengan yang dijanjikan.
Perwakilan Pertamina, Solihin meminta waktu dua pekan untuk menyesaikan masalah rekrutmen. “Hari ini belum ada keputusan karena harus dikoordinasikan dulu dengan pimpinan pusat,” ujarnya.
Tol Jogja
Apa yang dialami warga Tuban bisa menjadi pelajaran bagi warga yang menerima ganti rugi dari proyek besar. Warga sejumlah kecamatan di Sleman belakangan menerima uang ganti rugi dalam jumlah besar dari proyek Tol Jogja Solo dan Tol Jogja Bawen. Sebagian dari mereka cukup bijak dengan tidak membelanjakan uang secara berlebihan dan memilih mencari tanah pengganti.
Beberapa warga lain juga tidak kepincut untuk memborong mobil. Keputusan mereka cukup tepat karena sebagian tanah yang dilewati Tol Jogja Solo dan Tol Jogja Bawen adalah tanah produktif berupa sawah.
Ketika pembebasan lahan Tol Jogja dimulai pada 2020 lalu, Bupati Sleman kala itu, Sri Purnomo, sudah berpesan kepada warga agar bijak membelanjakan uang.
“Simpan uangnya di bank. Jangan sampai membeli sesuatu yang bersifat konsumtif seperti mobil, yang berujung menyesal di kemudian hari,” ujarnya, Senin, 20 Januari 2020.
Sri juga berharap, agar masyarakat yang tergusur bisa mendapatkan tanah pengganti yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal yang sebelumnya.
BACA JUGA: Dapat Ganti Rugi Tol Jogja-Bawen, Miliader Baru Bermunculan di Margokaton Sleman
Sekda DIY Baskara Aji juga meminta penerima uang ganti rugi Tol Jogja agar dapat memanajemen uangnya dengan baik.
“Manajemennya harus baik, kalau dia sudah punya tanah yang lain atau rumah yang lain, ya silakan misalnya [uang] itu digunakan untuk kepentingan yang lain. Misalnya itu untuk investasi, ditabung untuk deposito atau dibelikan emas, atau lainnya,” ucapnya.
Ia meminta kepada perbankan yang menjadi tempat penyimpanan uang ganti rugi Tol Jogja bisa ikut memberikan pembinaan terkait pemanfaatan uang untuk berwirausaha. Jangan sampai uang ganti rugi tersebut habis sia-sia untuk membeli barang yang kurang penting.
“Jadi jangan sampai yang sekarang dapat miliaran rupiah, kemudian habis tidak ada modal usaha. Karena penerimanya cukup besar uang ganti kerugiannya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Desain Besar Otonomi Daerah Perlu Atur Soal Evaluasi Pemda
Advertisement
Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Keberangkatan KA Bandara YIA Hari Ini 26 Desember 2024, Ada Penambahan Perjalanan
- Jadwal Lengkap KRL Solo Jogja Hari Ini 26 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Mulai Pukul 04.55 WIB
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo dan Kutoarjo-Jogja Hari Ini 26 Desember 2024, Beroperasi hingga Petang
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo dan Kutoarjo-Jogja Kamis 26 Desember 2024, Beroperasi hingga Petang
- Jadwal KRL Jogja Solo Keberangkatan Hari Ini 26 Desember 2024, dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement