Advertisement
Jogja Dihantam Cuaca Ekstrem, Ini Penyebabnya Menurut BMKG
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Hujan dan angin kencang mengakibatkan kerusakan di sejumlah titik di Sleman dan Kota Jogja, Kamis (3/2/2022). BMKG menjelaskan penyebab cuaca ekstrem yang melanda DIY.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, menuturkan hujan dan angin kencang mulai terjadi pukul 11.31 WIB di Kapanewon Pakem.
Advertisement
Hujan deras di Pakem mengakibatkan sebanyak 24 truk terjebak lahar hujan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan truk sudah berhasil dievakuasi. Di Kapanewon Depok dan Gamping, hujan dan angin kencang mengakibatkan sejumlah kerusakan.
Di Ringroad utara sebelah timur simpang empat UPNVY, satu baliho roboh menimpa jaringan listrik.
BACA JUGA:24 Truk Terjebak di Sungai Boyong, Hujan Tumpah saat Truk Tengah Mengantre
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, mengatakan meski terjadi cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir, saat ini belum terbentuk adanya bibit siklon baru. Analisis cuaca sementara menunjukkan adanya pusat tekanan rendah di sebelah barat Australia meningkatkan aliran udara dari Asia melewati wilayah Jawa termasuk DIY.
“Kelembapan relatif yang tinggi pada lapisan 850-500 mb, berkisar antara 80-90 persen mendukung terbentuknya awan cumulonimbus di wilayah DIY. Analisa Citra satelit himawari dan Radar Cuaca menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif atau cumulonimbus,” katanya.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, mengatakan hujan juga terjadi di puncak Gunung Merapi pada Kamis (3/2/2022) mulai pukul 11.37 WIB dengan total curah 15 mm.
Kondisi Gunung Merapi saat ini masih dalam status Siaga, dengan sejumlah aktivitass erupsi seperti awan panas, lava pijar dan kegempaan. Kedua kubah lava juga masih terus tumbuh. Berdasarkan pengamatan terakhir, kubah barat daya memiliki volume 1.670.000 meter kubik. Sementara kubah tengah kawah, sebesar 3.007.000 meter kubik.
Ketika terjadi hujan, masyarakat yang masih beraktivitas di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi agar mewaspadai bahaya lahar hujan. “Rekomendasi bahaya sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Bus Damri dari Jogja-Bandara YIA dan Sekitarnya, Rabu 1 Mei 2024
- Rute Bus Trans Jogja ke Malioboro, Prambanan dan Tugu Jogja, Jangan Salah Pilih
- Top 7 News Harian Jogja Rabu 1 Mei 2024, Mekanisme Bansos Jelang Pilkada Bakal Diatur hingga Hasil Semifinal Piala Asia
- Tim Penyidik Kejati DIY Sita Sejumlah Barang Terkait Dugaan Korupsi di PT Taru Martani Jogja
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
Advertisement
Advertisement