Ada Kenaikan Kasus Corona, Zona Kuning di Gunungkidul Ikut Bertambah
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Peningkatan kasus corona yang terjadi akhir-akhir ini berdampak terhadap peta zonasi kerawanan tingkat RT di Gunungkidul. Meski belum ada yang berstatus zona merah, namun ada peningkatan RT yang masuk zona kuning.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, zonasi RT sangat berkaitan dengan kondisi penularan virus corona. Ini berarti, adanya peningkatan kasus akan berdampak terhadap peta kerawanan. “Untuk pemetaan akan diperbaharui setiap satu minggu sekali,” kata Dewi, Jumat (11/2/2022).
Advertisement
Ia mengakui, peningkatan kasus corona yang terjadi akhir-akhir ini mulai berpengeru terhadap peta zonasi. Hasil pendataan yang dilakukan di Minggu ini memang belum ada RT berstatus zona merah dan oranye. Pasalnya, dari 6.854 RT yang berstatus zona hijau sebanyak 6.837 RT, zona kuning ada 17 RT.
BACA JUGA: Buka Laman LTMPT untuk Cek Daya Tampung SNMPTN 2022
Khusus untuk zona kuning ada peningkatan jumlah dibandingkan dengan data peta kerawanan satu minggu sebelumnya yang hanya enam RT. “Untuk RT zona kuning memang ada penambahan dari enam menjadi 17 RT di minggu ini,” ungkapnya.
Dewi berharap kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai penularan virus corona. Tren peningkatan masih terjadi karena pada Jumat ada penambahan sebanyak 24 kasus baru. “Kasusnya mulai agak banyak sehingga butuh pencermatan serius,” katanya.
Adanya tambahan ini, maka total warga Gunungkidul yang dinyatakan positif corona sebanyak 18.079 kasus. Warga yang sudah sembuh ada 16.976 orang, meninggal dunia akibat corona sebanyak 1.034 kasus. Sedangkan yang masih menjalani perawatan 69 orang.
“Yang dirawat di rumah sakit hanya empat orang dan sisanya 65 warga positif menjalani isolasi secara mandiri,” katanya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, upaya penanggulangan virus corona sangat membutuhkan partisipasi dari masyarakat. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dengan terus memakai masker, menjaga jarak serta sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
“Tidak boleh abai karena protokol kesehatan menjadi salah satu kunci untuk memutus mata rantai penyebaran virus,” katanya.
Sunaryanta mengungkapkan, untuk memaksimalkan penanggulangan juga dilakukan percepatan vaksinasi. Selain terus melakukan penyisiran terhadap warga yang belum divaksin, juga memberikan vaksinasi booster bagi yang sudah menjalani suntikan vaksin dosis kedua. “Mudah-mudahan kasus corona di Gunungkidul bisa terus terkendali,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jelang Pilkada 2024, Dinas Kominfo Gunungkidul Tambah Bandwidth Internet di 144 Kalurahan
- Angka Kemiskinan Sleman Turun Tipis Tahun 2024
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Advertisement