Advertisement

Berbahaya! Wisata Dadakan Material Erupsi Merapi di Kali Gendol Dipasangi Portal  

Lugas Subarkah
Sabtu, 12 Maret 2022 - 07:47 WIB
Bhekti Suryani
Berbahaya! Wisata Dadakan Material Erupsi Merapi di Kali Gendol Dipasangi Portal    Luncuran material erupsi awan panas guguran berujung di sungai Gendol, sisi tenggara bunker Kaliadem, Cangkringan, Sleman. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kawasan Sungai Gendol yang belakangan viral karena dijadikan objek wisata dadakan pasca-erupsi Merapi sejauh lima kilometer dipasangi portal.

Camat Cangkringan, Sleman Djaka Sumarsana, menyatakan pemerintah berusaha mencegah timbulnya objek wisata dadakan dari kejadian guguran awan panas beberapa waktu lalu. Menurutnya material tersebut masih panas. “Walaupun nampak luar dingin tapi dalamnya itu panas,” katanya, Jumat (11/3/2022).

Advertisement

Ia berkoordinasi dengan Polsek dan Koramil Cangkringan untuk menjaga setiap akses ke Sungai Gendol. Lurah diminta ikut menjaga dengan memasang portal. "Seperti di Bunker Kaliadem, Ngrangkah, Petilasan Mbah Maridjan ke utara, ke timur itu juga sudah kami instruksikan untuk ditutup,” katanya.

BACA JUGA: Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88 Anggota Kelompok Teroris Jamaah Islamiyah

Sementara untuk aktivitas tambang di sungai juga berhenti. Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan aktivitas tambang di sekitar lereng Merapi telah dihentikan seluruhnya. “Iya sudah dihentikan,” katanya.

Terkait video viral yang menunjukkan sejumlah warga melihat langsung material awan panas di Kaliadem, ia mengungkapkan itu terjadi sebelum penutupan akses. Saat ini, akses ke lokasi itu sudah ditutup dan dijaga masyarakat sekitar dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sleman.

Sementara itu perkembangan aktivitas Gunung Merapi, pada Jumat (11/3/2022), tidak teramati kemunculan awan panas. Awan panas terakhir teramati pada Kamis (10/3/2022) pukul 19.25 WIB dengan amplitudo 70 mm, durasi 229 detik ke arah tenggara sejauh 2,5 Km.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menjelaskan pada Jumat (11/3/2022), 19 kali guguran lava pijar dalam periode pengamatan pukul 00.00-12.00 WIB. Empat kali ke arah tenggara dengan jarak maksimal 1 Km dan sisanya ke arah barat daya dengan jarak maksimal 1,8 Km.

“Pada minggu ini teramati satu kali awan panas guguran ke arah barat daya, Sungai Bebeng, dengan jarak luncur 2.000 meter dan 18 kali ke arah tenggara, Sungai Gendol, dengan jarak luncur maksimal 5.000 meter,” ujarnya.

Akibat awan panas tersebut, dilaporkan terjadi hujan abu di beberapa wilayah, yaitu di Kecamatan Kemalang, Sawangan, Dukun, dan Selo. Sementara guguran lava teramati sebanyak 101 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2 Km dan 17 kali ke arah tenggara, hulu Sungai Gendol, dengan jarak luncur maksimal 1,5 Km.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement