Advertisement

Libur Nataru, Dispar Sleman Wajibkan Uji Kelaikan Wahana Wisata

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 14 Desember 2025 - 08:37 WIB
Sunartono
Libur Nataru, Dispar Sleman Wajibkan Uji Kelaikan Wahana Wisata Satu Jeep Wisata sedang melintas ruas jalan di Kawasan Kaliurang, Kalurahan Umbuharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman. Harian Jogja - Andreas Yuda Pramono

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait penyelenggaraan wisata aman, nyaman, dan menyenangkan selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Salah satu poin utama dalam SE tersebut adalah kewajiban uji keamanan dan kelaikan wahana wisata.

SE tersebut ditujukan kepada pengelola destinasi wisata, pelaku usaha pariwisata, asosiasi, serta seluruh pemangku kepentingan pariwisata di Sleman. Pengelola diminta segera memperbaiki fasilitas atau wahana yang rusak serta memastikan penerapan SOP dan standar keselamatan kerja secara ketat.

Advertisement

Selain aspek teknis, mitigasi bencana alam dan nonalam juga menjadi perhatian utama, terutama bagi destinasi yang berada di kawasan rawan bencana. Pengelola diimbau tidak mengorbankan keselamatan demi mengejar lonjakan kunjungan wisatawan selama periode liburan.

Kepala Dispar Sleman, Edy Winarya, mengatakan imbauan lewat SE tersebut menyasar pengelola usaha pariwisata/ destinasi wisata dan asosiasi, pelaku usaha pariwisata, serta seluruh stakeholder pariwisata.

Dalam SE tersebutm pelaku usaha pariwisata diminta segera melakukan perbaikan terhadap fasilitas/ wahana yang rusak. Perlu juga memastikan pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP), standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di destinasi pariwisata dan usaha pariwisata secara ketat dalam menjalankan operasional.

Selain fasilitas, mitigasi bencana alam dan non-alam juga harus mendapat perhatian. Persiapan yang matang dari segala aspek akan memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung serta karyawan.

Pengelola usaha pariwisata tidak bisa mengorbankan keselamatan pengujung hanya untuk menarik banyak wisatawan. Oleh sebab itu, perlu melakukan penghitungan jumlah pengguna kendaraan dan jumlah wisatawan di destinasi wisata.

“Pengelola juga perlu ikut melakukan pengawasan aktivitas pengunjung. Apalagi lokasi wisata ada di kawasan dengan risiko kebencanaan tinggi,” kata Edy dikonfirmasi, Sabtu (13/12/2025).

Dari sisi yang lain, stakeholder pariwisata perlu menyampaikan segala informasi terkait perkembangan perubahan cuaca dengan memperhatikan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi bencana alam kepada petugas, wisatawan, dan masyarakat sekitar.

Kepala Bidang Pemasaran Dispar Sleman, Kus Endarto, menambahkan pergerakan wisatawan nusantara ke Bumi Sembada periode Januari – Oktober 2025 mencapai 12.607.779 orang. Jumlah ini mengalami kenaikan 6,03% dari periode yang sama tahun lalu. Data ini berasal dari mobile position data oleh BPS DIY.

Mengacu pada data sementara Dispar Sleman sejak awal tahun ini hingga 30 November 2025, angka kunjungan menyentuh 7.029.486 orang. Membandingkan data periode yang sama tahun lalu milik Dispar, angka kunjungan justru turun 2,40%.

Wisatawan dari Pulau Jawa mendominasi angka kunjungan 85,61%. Tiga destinasi wisata favorit wisnus sejak tahun sebelumnya masih belum tergeser, yaitu Candi Prambanan, Ibarbo Park, dan Kawasan Kaliurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh

Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh

News
| Minggu, 14 Desember 2025, 11:47 WIB

Advertisement

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Panduan Akomodasi Ramah Muslim di Singapura

Wisata
| Jum'at, 12 Desember 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement