Advertisement
Langka, Sapi Berhidung Dua Ditemukan di Pengasih
Sapi berhidung dua ditemukan di pertenakan sapi milik Kelompok Tani Manunggal Rasa, Dusun Tegal Perang, Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo. - Harian Jogja - Hafit Yudi Suprobo
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Sapi berhidung dua ditemukan di pertenakan sapi milik Kelompok Tani Manunggal Rasa, Dusun Tegal Perang, Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo.
Hidung sapi tersebut mampu berfungsi selayaknya meskipun kondisinya tidak normal. Keberadaannya juga menarik perhatian warga setempat.
Advertisement
Supangat, 53, warga Dusun Tegal Perang, Kalurahan Tawangsari, Kapanewon Pengasih, Kulonprogo, yang tak lain adalah pemilik dari sapi berhidung dua, tidak menyangka bakal memiliki sapi berhidung dua.
Sapi miliknya saat ini baru berusia empat hari, lahir pada Rabu (16/3/2022). Supangat sudah menaruh kecurigaan terhadap anak sapi yang lahir dengan kelainan di hidungnya tersebut. Dikarenakan saat waktu kelahiran, membutuhkan waktu yang relatif lama dibandingkan dengan sapi lainnya.
“Saat lahiran, hidungnya kan ada dua. Jadi, induknya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melahirkan. Anak sapi ini memiliki hidung yang bercabang dan empat lubang pernapasan. Kedua hidung itu berfungsi dengan baik, laiknya sapi normal lainnya,” ujar Supangat, Sabtu (19/3/2022).
Dia mengaku sempat punya niatan untuk menjual indukan sapi yang ternyata mengandung anak sapi berhidung dua karena sakit keras saat mengandung usia lima bulan. Niatan itu dibatalkan atas saran dari pimpinan Klomtan Manunggal Rasa. Keesokan harinya setelah batal menjual, indukan sapi itu sembuh.
Sapi berhidung dua yang dimilikinya akhirnya mendapatkan perawatan berbeda dari sapi-sapi lainnya. Perawatan ekstra dilakukan oleh Supangat kepada sapinya yang memiliki dua hidung. Contohnya, saat memberikan minum, dirinya harus membantu sapi berhidung dua saat ingin menyusu induknya.
Supangat tidak menampik dirinya berniat menjual sapi berhidung dua karena tidak mampu membiayai perawatan. “Seandainya ada yang mau membantu bahkan membelinya, agar dirawat secara optimal dan bisa tertolong,” ujar Supangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
116 Santri Keracunan Makanan Katering, Polisi Turunkan INAFIS
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Revisi Perda KTR Kulonprogo Disahkan, Iklan Rokok Dilonggarkan
- DPRD DIY Dukung Becak Listrik Jadi Ikon Transportasi Jogja
- Wisatawan Pantai Gunungkidul Diminta Waspadai Rip Current
- BPBD Bantul Susun Rencana Kontingensi Tsunami 2026 sampai 2028
- Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir
Advertisement
Advertisement




