Advertisement
Klithih di Bulan Puasa Renggut Nyawa, Sultan Jogja Ingatkan Orang Tua

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka sangat penting untuk mengatasi kekerasan jalanan atau klithih.
BACA JUGA: Pecah Tawuran Dua Kelompok Remaja di Bantul, Satu Orang Tak Sadarkan Diri
Advertisement
Kasus terbaru menimpa Daffa Adzin Albasith. Remaja kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, yang bersekolah di SMA Muhammadiyah 2 Kota Jogja. Dia meninggal setelah kepalanya dihantam gir saat mencari makan sahur, sedianya akan membeli makanan untuk sahur, Minggu (3/4/2022).
Sultan mengatakan pemerintah tak bisa sendirian mencegah klithih karena seringkali orang tua tidak mampu mengendalikan anak. Pemerintah tidak bisa membuat kebijakan memaksa untuk mencegah klithih. Dengan demikian, peran orang tua sangat penting.
"Memang kami [pemerintah] tidak bisa [sendiri]. Kami hanya punya harapan. Kalau kami lakukan sesuatu yang sifatnya pemaksaan, nanti melanggar hukum,” kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Senin (4/4/2022).
Sultan HB X menilai saat ini Pemda DIY belum bisa membuka sekolah khusus yang menampung anak bermasalah karena belum ada dasar hukumya.
“Kami coba cari cantelan [payung hukum] aturan, soalnya kalau tida ada cantelan tidak bisa dijalankan,” katanya.
Pada Desember 2021, Sultan HB X mengungkap kemungkinan membuka lembaga khusus menangani anak bermasalah atau disebutnya dengan Prayuwono.
BACA JUGA: Remaja Tewas Dihantam Gir, Ternyata Pelajar yang Hendak Cari Makan Sahur
“Kalau saya itu itu pelanggaran hukum, bukan klithih, itu kenakalan anak yang sudah terlalu jauh,” katanya.
Gubernur DIY HB X menambahkan tindak kekerasan atau pelanggaran hukum tersebut bisa terjadi kapan saja termasuk bulan puasa seperti saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Menteri Basuki Janji Akan Perbaiki Rumah Warga Sleman yang Rusak karena Pembangunan Tol Jogja Bawen
- Kasus Kekerasan Anak dan KDRT di Bantul Masih Tinggi, Pemkab Bentuk Puspaga
- Kraton Tak Mau Lepaskan Kepemilikan Sultan Grond untuk Tol Jogja Bawen, Begini Respons Pemerintah Pusat
- Myanmar Dipastikan Absen Mengikuti ATF 2023 di Jogja
- Dugaan Upaya Penculikan Anak di Mantrijeron, Begini Penjelasan Disdikpora Jogja
Advertisement
Advertisement