Advertisement
Remaja Tewas Dihantam Gir, Ternyata Pelajar yang Hendak Cari Makan Sahur
![Remaja Tewas Dihantam Gir, Ternyata Pelajar yang Hendak Cari Makan Sahur](https://img.harianjogja.com/posts/2022/04/04/1098506/20220404_100423.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Identitas remaja yang meningal dunia akibat dihantam gir di depan Balai Kalurahan Banguntapan, Minggu (3/4/2022) dini hari WIB terkuak. Korban berinisial DAA, merupakan siswa kelas XI IPS 3 SMA Muhammadiyah 2 Kota Jogja.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Kota Jogja, Slamet Purwo mengatakan peristiwa itu berawal saat tiga siswanya yaitu korban bersama dua temannya berboncengan sepeda motor. Mereka berencana membeli makanan untuk makan sahur karena kebetulan tinggal satu rumah indekos di kawasan Jalan Kusumanegara, Jogja.
Advertisement
Di tengah perjalanan, mereka kemudian dibuntuti oleh sekelompok pemotor. Sadar tengah dibuntuti, mereka lantas berusaha menyelamatkan diri. Akan tetapi keduanya lantas berhasil terkejar oleh rombongan yang membuntuti tersebut.
BACA JUGA: Remaja Tewas Dihantam Gir, DPRD DIY: Tingkatkan Patroli di Titik Rawan
Bahkan salah satu orang dari rombongan menyabetkan senjata tajam berupa gir yang kemudian mengenai kepala bagian belakang korban.
"Ada dua anak kami yang itu pakai satu sepeda motor. Korban [DAA] membonceng berada di belakang. Dia kena sabetan benda tajam yang kami perkirakan semacam gir," kata Slamet saat ditemui di Gedung Ibnu Sina Kompleks SMA Muhammadiyah 2 Jogja, Jalan Kapas, Senin (4/4/2022).
Kemudian, kata Slamet, oleh kawannya itu, korban dilarikan ke RSPAU Harjolukito. Akan tetapi setelah mendapatkan perawatan, pada Minggu (3/4/2022) pukul 09.30 WIB nyawa korban tak bisa diselamatkan.
BACA JUGA: Remaja Dihantam Gir, Begini Kondisinya Sebelum Meninggal Dunia
Pada hari itu pula kemudian jenazah dibawa ke rumah duka di Kebumen, Jawa Tengah. Pemberangkatan jenazah diiringi oleh guru, siswa lainnya serta sejumlah perwakilan orangtua siswa lainnya.
"Saat itu juga langsung dirawat, dan kami meluncur ke rumah sakit. Kemudian pukul 09.30 WIB, nyawa anak kami tidak tertolong. Jadi tidak sadarkan diri sejak di lokasi sampai kemudian meninggal dunia," katanya.
Slamet menegaskan siswanya tersebut sedianya akan cari makan sahur dan bukan kegiatan sahur bersama. Melainkan hanya sekadar akan membeli makanan karena kebetulan sama-sama satu indekos di Jogja.
"Mereka sekadar ingin membeli makanan bersama, kebetulan besoknya mau mudik karena kelas XI pembelajaran di hari berikutnya daring," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ribuan Orang di Pasar Jongke Berebut Foto dan Bingkisan Presiden Jokowi
- Gibran Minta Teguh Prakosa Berjejaring dengan Pemerintah Pusat dan Pengusaha
- Tepergok Curi Ponsel Marbot Masjib, Pemuda Karangmalang Sragen Ditangkap Warga
- Kemenag Serahkan SK Izin Operasional YBM BRILiaN Sebagai LAZ Skala Nasional
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes Buka Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Selama Bantul Creative Expo 2024 di Pasar Seni Gabusan
- Anggaran Terbatas Jadi Kendala Pembentukan Kalurahan Tangguh Bencana di Bantul Tahun Ini
- Sejarah Terulang, Pembangunan Talud dan Pagar Makam di Kampung Mrican Menjadi Sasaran TMMD
- Coklit Rampung 100 Persen, KPU DIY Segera Menyusun DPS Pilkada 2024
- Terlibat Mafia Tanah Kas Desa, Lurah Caturtunggal Agus Santoso Segera Dipecat
Advertisement
Advertisement