Advertisement

Remaja Tewas Dihantam Gir, Ternyata Pelajar yang Hendak Cari Makan Sahur

Sunartono
Senin, 04 April 2022 - 13:40 WIB
Arief Junianto
Remaja Tewas Dihantam Gir, Ternyata Pelajar yang Hendak Cari Makan Sahur Petugas Inafis Polda DIY melakukan olah TKP di lokasi kejadian kejahatan jalanan tepatnya di depan kantor Kelurahan Banguntapan, Senin (4/4/2022). - Harian Jogja/Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Identitas remaja yang meningal dunia akibat dihantam gir di depan Balai Kalurahan Banguntapan, Minggu (3/4/2022) dini hari WIB terkuak. Korban berinisial DAA, merupakan siswa kelas XI IPS 3 SMA Muhammadiyah 2 Kota Jogja.

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Kota Jogja, Slamet Purwo mengatakan peristiwa itu berawal saat tiga siswanya yaitu korban bersama dua temannya berboncengan sepeda motor. Mereka berencana membeli makanan untuk makan sahur karena kebetulan tinggal satu rumah indekos di kawasan Jalan Kusumanegara, Jogja.

Advertisement

Di tengah perjalanan, mereka kemudian dibuntuti oleh sekelompok pemotor. Sadar tengah dibuntuti, mereka lantas berusaha menyelamatkan diri. Akan tetapi keduanya lantas berhasil terkejar oleh rombongan yang membuntuti tersebut. 

BACA JUGA: Remaja Tewas Dihantam Gir, DPRD DIY: Tingkatkan Patroli di Titik Rawan

Bahkan salah satu orang dari rombongan menyabetkan senjata tajam berupa gir yang kemudian mengenai kepala bagian belakang korban. 

"Ada dua anak kami yang itu pakai satu sepeda motor. Korban [DAA] membonceng berada di belakang. Dia kena sabetan benda tajam yang kami perkirakan semacam gir," kata Slamet saat ditemui di Gedung Ibnu Sina Kompleks SMA Muhammadiyah 2 Jogja, Jalan Kapas, Senin (4/4/2022).

Kemudian, kata Slamet, oleh kawannya itu, korban dilarikan ke RSPAU Harjolukito. Akan tetapi setelah mendapatkan perawatan, pada Minggu (3/4/2022) pukul 09.30 WIB nyawa korban tak bisa diselamatkan.

BACA JUGA: Remaja Dihantam Gir, Begini Kondisinya Sebelum Meninggal Dunia

Pada hari itu pula kemudian jenazah dibawa ke rumah duka di Kebumen, Jawa Tengah. Pemberangkatan jenazah diiringi oleh guru, siswa lainnya serta sejumlah perwakilan orangtua siswa lainnya.

"Saat itu juga langsung dirawat, dan kami meluncur ke rumah sakit. Kemudian pukul 09.30 WIB, nyawa anak kami tidak tertolong. Jadi tidak sadarkan diri sejak di lokasi sampai kemudian meninggal dunia," katanya.

Slamet menegaskan siswanya tersebut sedianya akan cari makan sahur dan bukan kegiatan sahur bersama. Melainkan hanya sekadar akan membeli makanan karena kebetulan sama-sama satu indekos di Jogja.

"Mereka sekadar ingin membeli makanan bersama, kebetulan besoknya mau mudik karena kelas XI pembelajaran di hari berikutnya daring," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini

News
| Jum'at, 26 April 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement