Advertisement
Kasus Klithih di Kotagede Terjadi Kedua Kalinya di Bulan Ramadan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kasus kejahatan jalanan atau biasa disebut klithih yang menimpa DAA, 17 bukan yang pertama kalinya terjadi di masa bulan puasa. DAA diketahui merupakan korban kedua dari tindak pidana kejahatan jalanan yang terjadi di bulan puasa dan masuk ke wilayah hukum Polsek Kotagede.
Masih segar dalam ingatan kasus yang menimpa Kevin Satrio Wicaksono, 16, remaja yang dilempar dengan menggunakan batako hingga mengenai bagian wajah di area Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Jalan Ngeksigondo, Kelurahan Prenggan pada 14 April 2021 lalu.
Advertisement
Ia menjadi korban kejahatan jalanan dari segerombolan pemuda. Kevin mengalami luka serius di wajah. Rahang atas pecah dan batang hidung patah. Saat itu, Kevin bersama rekannya yang lain sehabis pulang subuhan dari masjid dan hendak menuju ke rumahnya. Nahas ia dilempar dengan batako oleh gerombolan pemuda lain saat di perjalanan.
BACA JUGA: Pelajar Jogja Meninggal Akibat Klithih, Korban Dibuntuti saat Beli Makan Sahur
Kasus Kevin telah disidangkan dan terdakwa yang berinisial KAP mendapat hukuman satu tahun enam bulan penjara dalam sidang putusan yang digelar di PN Jogja pada Oktober lalu.
Pada Ramadan tahun ini, kasus kejahatan jalanan kembali menelan korban. Adalah DAA, remaja asal Kebumen yang dihantam dengan menggunakan gir di bagian wajah hingga meninggal dunia. Kejadian itu berlangsung pada Minggu (3/4/2022) dini hari sekitar pukul 02.10 Wib di Jalan Gedongkuning.
Kabid Humas Jogja Police Watch, Baharuddin Kamba mengatakan, kasus yang menimpa DAA menambah daftar panjang kasus kekerasan jalanan atau klithih di Kota Jogja. Hukuman yang diberikan kepada pelaku seakan tidak memberikan efek jera sehingga kejadian ini masih saja berulang.
"Kami mendesak pihak kepolisian untuk rajin melakukan patroli pada malam hari dan peran orangtua menjadi penting untuk tidak memberikan izin kepada anaknya keluar pada malam hari. Karena hanya satu pilihan kalau tidak jadi korban klithih ya pelaku klitih," kata Kamba, Senin (4/4/2022).
Dia juga meminta kepada para pemangku kepentingan untuk bersinergi guna mencari kebijakan yang tepat untuk menuntaskan fenomena klithih tersebut. "Beberapa bulan lalu juga sempat viral bahkan menjadi pemberitaan nasional dengan munculnya tagar #JogjaDaruratKlitih tapi toh nyatanya hanya seperti musiman saja karena klithih kembali terjadi," ungkap dia.
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pihaknya akan lebih menggiatkan patroli jalanan oleh petugas kepolisian. Titik rawan akan ditetapkan dan dipantau okeh petugas. Selain itu, pihaknya juga mengingatkan kepada orang tua agar senantiasa mencermati kegiatan anak agar tidak keluar di malam hari sampai larut.
"Karena bisa kita lihat polanya selaku saja kejadian di malam atau dini hari. Itu yang perlu diwaspadai," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
- Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
- 576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024
- DPD Golkar Kota Jogja Pastikan Penjaringan Singgih Raharjo Tak Ada Masalah Meski Masih Jadi Pj Wali Kota
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement