Advertisement
Siap-siap! Jogja Bakal Kebanjiran Pemudik

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Jumlah pemudik yang bakal masuk ke wilayah DIY diperkirakan akan melonjak secara signifikan pada lebaran 2022 ini. Tsunami pemudik ini diperkirakan bakal terjadi di tengah situasi pandemi yang sudah dua tahun tidak diperbolehkan mudik atau bepergian.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti menjelaskan jawatannya sudah mulai koordinasi dengan lintas sektor terkait persiapan mudik Lebaran 2022. Menurutnya lebaran tahun ini harus lebih siap dalam menangani pemudik karena diperkirakan akan mengalami lonjakan signifikan, namun ia belum dapat memperkirakan secara pasti estimasinya karena dalam tahap penghitungan.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Salah satu persiapannya akan dibuat sejumlah pos pemantauan seperti lebaran dua tahun sebelumnya. Pos yang akan didirikan Dishub DIY antara lain di Prambanan, Patuk, Terminal Jombor dan Terminal Wates. Sedangkan titik lain akan didirikan oleh Kabupaten dan Kota. Namun di pos tersebut hanya melakukan pemantauan, bukan menyekat.
BACA JUGA: Toko Bercat Merah di Malioboro Diminta Ubah Cat Menjadi Putih
“Karena sudah dua tahun tidak mudik, maka kami memperkirakan akan terjadi lonjakan pemudik yang luar biasa pada tahun ini. Sehingga kami memang harus benar-benar lebih siap dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya, Kamis (7/4/2022).
Dari sisi jumlah armada bus yang dipersiapkan untuk mudik di DIY antara lain AKAP ada 325 bus, AKDP 96 bus dan pariwisata 593 bus. Jumlah ini belum termasuk dari luar yang akan masuk ke DIY diperkirakan akan lebih banyak. Secara nasional jumlah pemudik diperkirakan sekitar 74,9 juta orang.
“DIY tentu akan kebagian dari puluhan juta pemudik itu. Apalagi, kalau Jogja ini kan tidak hanya orang mudik tetapi juga wisatawan yang masuk ke kesini, jadi ini juga harus diantisipasi,” katanya.
Kemudian mengidentifikasi kawasan atau jalur yang akan dilewati para pemudik untuk mengidentifikasi ulang terkait daerah rawan kecelakaan, rawan kemacetan dan jalur alternatif. Sejumlah yang akan dipersiapkan antara lain ramp check di sejumlah terminal dengan menyasar bus baik AKAP, AKDP maupun pariwisata. Hal ini untuk melihat kelaikan kendaraan tersebut dalam beroperasi. Pemeriksaan untuk kelayakan operasional kendaraan akan lebih diperketat terutama di titik-titik jalan rawan dan jalur menuju wisata.
“Kalau memang kendaraan tidak layak jalan ya tidak akan diizinkan untuk beroperasi, ini akan kami perketat. Di titik-titik pos pemantauan itu nanti akan diupayakan ada ramp check,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
- CFN Jl Pemuda Klaten Dimulai Sabtu Ini, PKL Tak Perlu Mendaftar untuk Jualan
- Serap Hasil Panen Petani dan Peternak, Mendag Usulkan Rp100 Triliun
- Leo/Daniel Juara Thailand Masters 2023, Berikut Evaluasi Pelatih Ganda Putra
- Revitalisasi Pasar Godean Telan Rp101 Miliar, Bakal Dilengkapi Taman-Foodcourt
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Update Gempa Turki: 1.504 Orang Dilaporkan Tewas, 592 di Antaranya di Suriah
Advertisement

Kunjungan Malioboro Meningkat, Oleh-oleh Bakpia Kukus Kebanjiran Pembeli
Advertisement
Berita Populer
- Masuk Tahun Politik, Generasi Muda Diajak Pedomani Buah Pikir Buya Syafii
- Puluhan Santri se-DIY Pamerkan Produk UMKM
- 75 Panwaslu Kalurahan di Bantul Resmi Telah Ditetapkan
- Pengurus Paguyuban Bregada Rakyat Sembada Dikukuhkan
- Sukses Garap Tol Jogja Solo Senilai Rp7,8 Triliun, Adhi Karya Bidik Potensi Tol Demak-Tuban
Advertisement
Advertisement