Puluhan Ribu PKL dan Nelayan Bantul Terima BLT
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Para pedagang kaki lima (PKL), pemilik warung, dan nelayan di Bantul mendapatkan bantuan langsung tunai (BLT) dari Pemerintah Pusat yang disalurkan melalui Kodim 0729 Bantul. Total ada 21.000 orang yang menerima BLT tersebut, Jumat (8/4/2022).
Bantuan tunai senilai Rp600.000 per orang ini diharapkan dapat membangkitkan kembali usaha PKL, warung, dan nelayan di tengah harga kebutuhan pokok naik.
Advertisement
Komandan Kodim 0729 Bantul, Letkol Inf Agus Indra Gunawan mengatakan program BLT dari Pemerintah Pusat untuk PKL dan warung ini sudah yang kedua kalinya. Sebelumnya, tahun lalu bantuan tersebut disalurkan melalui Polres Bantul.
“Khusus untuk tahun ini ada tambahan, yakni nelayan. Tahun lalu nelayan tidak termasuk,” kata Agus Indra, saat pembukaan penyaluran BLT untuk PKL, warung, dan nelayan di Markas Kodim 0729 Bantul, Jumat.
BACA JUGA: Hamil Tua dan Terlilit Utang, Wanita Gasak Perhiasan Senilai Rp60 Juta
Agus mengatakan 21.000 penerima BLT tersebut terdiri dari 20.729 PKL dan warung serta 271 orang nelayan. Adapun kriterianya adalah PKL atau pemilik warung yang belum mendapatkan bantuan produktif ultramikro (BPUM) dari Kementerian Koperasi UKM Bantuan. Bantuan tunai tersebut disalurkan pada PKL, warung, dan nelayan di wilayah PPKM Level 3 dan 4.
Selain itu, mereka juga harus masuk kategori miskin dan paling terdampak pandemi Covid-19. Menurut agus, ada banyak PKL, warung, dan nelayan di Bantul yang jumlahnya bahkan melebihi 21.000 orang. “Tetapi yang memenuhi syarat sesuai ketentuan penerima BLT ini jumlahnya 21.000 orang,” ujar Agus.
Penyaluran bantuan ini akan berlangsung hingga 28 April mendatang di Kodim 0729 Bantul.
BACA JUGA: Bangunan Semipermanen di Jl. Bantul dan Jl. Imogiri Barat Ditertibkan
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan 21.000 orang yang mendapatkan bantuan tunai Rp600.000 ini merupakan warga yang usahanya paling terdampak akibat pandemi Covid-19. itulah sebabnya Pemerintah Pusat ingin meringankan beban mereka supaya mereka bisa berusaha kembali atau berjualan dan kembali melaut untuk nelayan.
“Karena program ini memang sudah direncanakan oleh pemerintah untuk menyangga dampak yang ditimbulkan pandemi Covid-19,” kata Halim.
Lebih lanjut, Halim mengatakan melihat kondisi saat ini dengan adanya kenaikan beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga, ia menghimbau kepada masyarakat untuk tetap sabar dengan kondisi yang sedang dihadapi. Sebab, menurutnya keadaan tersebut bukan hanya terjadi di Bantul.
“Keadaan seperti ini terjadi di mana-mana di seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Mari sikapi dengan sabar, Insyaallah tidak lama, keadaan akan pulih lagi, kalau harganya terlanjur naik semoga kita semua diberikan kekuatan untuk membeli”, ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Kebudayaan Gelar Malam Anugerah Kebudayaan dan Launching Aplikasi SIWA
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
Advertisement
Advertisement