Advertisement
Pemudik Masuk Jogja Diprediksi Melonjak, Jalur Alternatif Disiapkan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Jumlah pemudik yang masuk ke DIY diperkirakan naik sekitar 30% dibandingkan 2019. Pemerintah menyiapkan sejumlah jalur alternatif agar pemudik tidak terkonsentrasi pada jalur utama.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti menjelaskan jawatannya sedang mempersiapkan sejumlah berbagai piranti dan perencanaan antisipasi untuk menyambut pemudik yang datang ke Jogja. Karena diperkirakan terjadi lonjakan sekitar 30% dibandingkan jumlah pemudik 2019 silam. Lonjakan ini seiring dengan adanya larangan mudik pada 2020 dan 2021, sementara tahun ini sudah diizinkan kembali.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
“Kalau 2021 kan ada penurunan, jadi kita bandingkan dengan data 2019 karena 2020 dan 2021 itu turunnya signifikan karena ada larangan mudik. Perkiraan kami ada kenaikan sekitar 30 persen. Mungkin meledaknya di kendaraan pribadi dan kereta,” katanya di DPRD DIY, Rabu (13/4/2022).
BACA JUGA: Pecah Kongsi dengan PAN, Amien Rais Ingin Partai Ummat Jadi Peserta Pemilu 2024
Ia menambahkan jumlah pemudik tahun ini kemungkinan akan banyak yang menggunakan kendaraan pribadi, kereta api dan transportasi udara serta angkutan umum seperti bus. Guna mengantisipasi padatnya arus pada sejumlah jalur utama di DIY, pemudik akan diarahkan ke jalur alternatif di wilayah DIY. Saat ini sedang dibuatkan sejumlah petunjuk untuk melewati jalur alternatif guna memudahkan para pemudik yang melintas.
“Jangan sampai semua menumpuk di jalur utama, misalnya untuk menuju ke Gunungkidul tidak harus lewat Piyungan-Patuk, karena masih ada ruas lain yang bisa dilalui,” ucapnya.
Adapun sejumlah jalur alternatif yang ada di wilayah DIY, seperti di barat menghubungkan Kulonprogo-Magelang antara lain lajur Klangon – Moyudan – Balangan - Tempel – Magelang dan lajur Sentolo – Nanggulan – Dekso – Klangon - Muntilan – Magelang.
Kemudian penghubung Purworejo, Bantul, Kota Jogja memiliki dua ruas jalan alternatif, antara lain Purworejo – Toyan – Brosot – Srandakan – Pandak – Palbapang dan lajur Congot – Glagah – Brosot – Srandakan – Pandak – Palbapang.
Sedangkan untuk jalur alternatif penghubung Gunung Kidul, Bantul, dengan Kota terdapat dua ruas alternatif yaitu lajur Giwangan – Imogiri Timur – Dlingo -- Playen – Wonosari dan Lajur Jogja – Parangtritis – Girijati – Panggang – Saptosari – Playen – Wonosari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Ini Nih... Wisata di Solo yang Instagramable, Ada yang di Dalam Pasar!
Advertisement
Berita Populer
- Kalau Sultan Grond Jadi Disewakan untuk Tol Jogja, Uang Sewa Masuk ke Mana?
- China Tak Temukan Varian Corona Baru Usai Libur Imlek
- Pelaksana Proyek Tol Jogja Bawen Tetap Ingin Tanah Sultan Grond Jadi Milik Negara
- Proyek Pengendali Banjir YIA Sisakan Masalah, Terdampak Pembangunan Waduk Tak Bisa Bercocok Tanam
- Tol Jogja Solo dan Jogja Bawen Pernah Dibahas di Panitikismo Kraton 2022 Silam, Ini Hasilnya
Advertisement
Advertisement