Advertisement
Pemudik Masuk Jogja Diprediksi Melonjak, Jalur Alternatif Disiapkan
Beberapa penumpang hendak berangkat di Terminal Jombor, Kamis (15/4/2021). - Harian Jogja/Lugas Subarkah
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Jumlah pemudik yang masuk ke DIY diperkirakan naik sekitar 30% dibandingkan 2019. Pemerintah menyiapkan sejumlah jalur alternatif agar pemudik tidak terkonsentrasi pada jalur utama.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti menjelaskan jawatannya sedang mempersiapkan sejumlah berbagai piranti dan perencanaan antisipasi untuk menyambut pemudik yang datang ke Jogja. Karena diperkirakan terjadi lonjakan sekitar 30% dibandingkan jumlah pemudik 2019 silam. Lonjakan ini seiring dengan adanya larangan mudik pada 2020 dan 2021, sementara tahun ini sudah diizinkan kembali.
Advertisement
“Kalau 2021 kan ada penurunan, jadi kita bandingkan dengan data 2019 karena 2020 dan 2021 itu turunnya signifikan karena ada larangan mudik. Perkiraan kami ada kenaikan sekitar 30 persen. Mungkin meledaknya di kendaraan pribadi dan kereta,” katanya di DPRD DIY, Rabu (13/4/2022).
BACA JUGA: Pecah Kongsi dengan PAN, Amien Rais Ingin Partai Ummat Jadi Peserta Pemilu 2024
Ia menambahkan jumlah pemudik tahun ini kemungkinan akan banyak yang menggunakan kendaraan pribadi, kereta api dan transportasi udara serta angkutan umum seperti bus. Guna mengantisipasi padatnya arus pada sejumlah jalur utama di DIY, pemudik akan diarahkan ke jalur alternatif di wilayah DIY. Saat ini sedang dibuatkan sejumlah petunjuk untuk melewati jalur alternatif guna memudahkan para pemudik yang melintas.
“Jangan sampai semua menumpuk di jalur utama, misalnya untuk menuju ke Gunungkidul tidak harus lewat Piyungan-Patuk, karena masih ada ruas lain yang bisa dilalui,” ucapnya.
Adapun sejumlah jalur alternatif yang ada di wilayah DIY, seperti di barat menghubungkan Kulonprogo-Magelang antara lain lajur Klangon – Moyudan – Balangan - Tempel – Magelang dan lajur Sentolo – Nanggulan – Dekso – Klangon - Muntilan – Magelang.
Kemudian penghubung Purworejo, Bantul, Kota Jogja memiliki dua ruas jalan alternatif, antara lain Purworejo – Toyan – Brosot – Srandakan – Pandak – Palbapang dan lajur Congot – Glagah – Brosot – Srandakan – Pandak – Palbapang.
Sedangkan untuk jalur alternatif penghubung Gunung Kidul, Bantul, dengan Kota terdapat dua ruas alternatif yaitu lajur Giwangan – Imogiri Timur – Dlingo -- Playen – Wonosari dan Lajur Jogja – Parangtritis – Girijati – Panggang – Saptosari – Playen – Wonosari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kasus Penghasutan Demo, Gugatan Praperadilan Khariq Ditolak
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Legislatif Tekankan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Layanan Publik
- 22 Kontingen dari Berbagai Daerah Ikuti Menoreh Tourism Festival 2025
- Pemkab Gunungkidul Tak Gegabah Bikin Rusunawa Baru, Begini Alasannya
- Ungkap Kasus Proyek Kereta Cepat, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK
- Hasto Wardoyo Fokus Cegah Angka Stunting Baru
Advertisement
Advertisement



