Terkait Isu Hoaks BPA, Ini Kata Mafindo...
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengaku tidak pernah mengatakan isu hoaks terkait Bisfenol A (BPA) pada galon guna ulang ini tidak benar. Mafindo melihat isu tersebut muncul kemungkinan terkait persaingan usaha.
Presidium Mafindo Bidang Cek Fakta, Eko Juniarto menjelaskan Mafindo tidak pernah mengatakan isu hoaks terkait isu BPA pada galon guna ulang ini tidak benar. Namun demikian, Mafindo juga berharap unsur kesehatan pangan tetap harus menjadi perhatian bersama.
Advertisement
"Saya tidak menutup mata memang adanya kemungkinan persaingan bisnis atau usaha terkait isu BPA ini. Tapi, saya bukan ahli persaingan bisnis. Saya cuma orang yang mengerti apa itu metodologi sains,” ujar Eko melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Rabu (27/4/2022).
Dia mengatakan isu BPA disoroti karena membaca adanya temuan baru BPOM pada uji post-market 2021-2022. Mafindo, katanya, mengutip apa yang disampaikan Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Rita Endang yang mengungkap hasil uji migrasi BPA menunjukkan sebanyak 33% sampel pada sarana distribusi dan peredaran, serta 24% sampel pada sarana produksi berada pada rentang batas migrasi BPA 0,05 mg/kg yang ditetapkan Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) dan 0,6 mg/kg berdasarkan ketentuan di Indonesia.
Baca juga: Galon Isi Ulang Terancam Hilang, Siapa yang Untung?
"Kan memang masih dievaluasi oleh BPOM. Mafindo masih menunggu hasil evaluasi dari BPOM. Namun, kalau melihat standar yang berlaku di Eropa dan Kanada, sepertinya akan disesuaikan ambang batas amannya," tukasnya.
Sebelumnya, dari sisi ilmiah, Pakar Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB), Ahmad Zainal Abidin menjelaskan Polikarbonat (PC) itu merupakan bahan plastik yang aman. Menurutnya, antara BPA dan PC itu dua hal yang berbeda. Banyak orang salah mengartikan antara bahan kemasan plastik Polikarbonat dan BPA sebagai prekursor pembuatnya.
Dia mengatakan beberapa pihak sering hanya melihat dari sisi BPA-nya saja yang disebutkan berbahaya bagi kesehatan tanpa memahami bahan bentukannya yaitu Polikarbonatnya yang aman jika digunakan menjadi kemasan pangan. Menurutnya, BPA itu memang ada dalam proses untuk pembuatan plastik PC.
Dia mengibaratkannya seperti garam NaCl (Natrium Chloride), dimana masyarakat bukan mau menggunakan Klor yang menjadi bahan pembentuk garam itu, tapi yang digunakan adalah NaCl yang tidak berbahaya jika dikonsumsi. "Jadi dalam memahami ini, masyarakat harus pandai mengerti agar tidak dibelokkan oleh informasi yang bisa menyesatkan dan merugikan," kata Zainal.
Dia juga berharap berita-berita yang terkait BPA galon guna ulang harus dijelaskan secara ilmiah dan jangan dikontroversikan menurut ilustrasi masing-masing yang bisa menyesatkan. “Jadi, harus dengan data ilmiah sehingga masyarakat kita akan memahami dan bisa mengambil keputusan sendiri,” ujarnya.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin juga sudah menegaskan air kemasan galon guna ulang aman untuk digunakan, baik oleh anak-anak dan ibu hamil. Menurutnya, isu-isu seputar bahaya penggunaan air kemasan air guna ulang yang dihembuskan pihak-pihak tertentu adalah hoax. “[Air kemasan galon guna ulang] Aman. Itu [isu bahaya air kemasan galon guna ulang] hoax,” tandasnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bangun SDM Unggul, Paslon 2 Hasto Wawan Siap Kerja Keras Bangun Sistem Pendidikan Pro Rakyat
- Ketua DPP PDIP Esti Wijayati Sebut Rekam Jejak Hasto-Wawan Baik, Yakin Menangkan Pilkada
- Eko Suwanto Sebut Cawali Jogja Hasto Wardoyo Punya Semangat Melayani Rakyat & Anti Korupsi
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
Advertisement
Advertisement