Advertisement
Menkop Teten Ajak PKL Teras Malioboro Jaga Kebersihan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA — Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di Teras Malioboro 1 untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung di tempat itu. Faktor itu disebutnya menjadi salah satu pertimbangan konsumen untuk berkunjung dan membeli produk.
"Pelaku UKM juga harus jaga kebersihan, karena jorok pasti tidak ada yang datang. Ini perlu karena semakin hari masyarakat kita semakin suka dengan hal tampilan produk yang rapi dan kondisi lapak yang bersih," ungkap Teten dalam Roadshow Klinik UKM di Teras Malioboro 1, Kamis (19/5/2022).
Advertisement
Dia menyarankan agar PKL bergabung ke dalam suatu bentuk koperasi. Para anggota nanti akan merumuskan berbagai hal yang berkaitan dengan operasional di tempat itu. Misalnya saja kebersihan, kenyamanan atau atraksi lain yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Harus bisa diciptakan itu karena ini menyangkut kebiasaan. Kita harus pelihara aset," imbuhnya.
Menurutnya, ada sebanyak 65 juta UKM di Indonesia. Mereka merupakan tulang punggung penggerak perekonomian. Teten juga mengapresiasi upaya Pemda DIY bersama berbagai pihak yang merelokasi PKL ke tempat baru dan menaikkan kelas pedagang.
"Sekarang di era digital ada banyak perkembangan bagus, UKM tidak jualan secara fisik saja, ada banyak platform yang menawarkan wadah untuk transaksi. Cuma kita harus disiplin dengan standar produk," kata dia.
Deputi Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah menyebutkan, pemerintah menargetkan ada sebanyak 30 juta UKM yang go digital pada 2024 mendatang. Ia juga mengajak PKL di Teras Malioboro untuk mempercepat proses digitalisasi usaha mereka.
"Misalnya oleh-oleh tidak perlu punya lapak besar-besar. Daftarkan brand ke toko online. Tidak hanya pemasaran tapi pembayaran juga harus cashless," ujarnya.
Siti menambahkan, pelaku UKM perlu melakukan pemisahan antara keuangan yang digunakan untuk usaha dan juga kebutuhan pribadi. Meski usaha yang dijalankan tergolong kecil, namun hal ini mesti diterapkan guna memastikan tata kelola usaha berjalan dengan optimal.
"Dari awal sekali dari mulai buka usaha sudah diterapkan. Apalagi sekarang banyak aplikasi gratis untuk pengaturan keuangan," imbuhnya.
Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana menyampaikan, pihaknya berencana akan berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) setempat untuk menyambungkan aktivitas berbelanja di Teras Malioboro dengan sektor pariwisata.
"Nanti akan kami arahkan agar Dispar tidak lagi mengejar mass tourism. Lebih baik melayani turis yang lebih berkualitas dengan spending money tinggi dan jumlah yang sedikit agar tingkat kepadatan bisa dikendalikan namun keuntungan pedagang tetap meningkat," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kasus Covid-19 dan Flu di Amerika Serikat Melonjak, Pasien Terbanyak Anak-Anak
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Sepi karena Kurang Akses, Pedagang di Taman Kuliner Terminal Wonosari Berhenti Jualan
- Belasan Gedung Sekolah Direhabilitasi di Jogja, Rerata Rusak Ringan
- KPU DIY Wajibkan Peserta Pemilu 2024 Laporkan Dana Kampanye
- Jadi Kota Pendidikan tapi Kasus Bullying Tinggi, Disdikpora Siapkan Strategi Ini
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Rabu 6 Desember 2023, Tiket Rp50.000
Advertisement
Advertisement