Kenaikan Sabuk Karateka Bagian Pembentukan Karakter Anak
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Dojo FBC Kyokushin Full Body Contact DIY menggelar ujian kenaikan tingkat bagi katareka-karatekanya. Sebanyak 45 siswa dari sabuk putih hingga coklat mengikuti kegiatan yang digelar di Jogja City Mall, Minggu (22/5/2022).
Pengelola FBC Kyokushin Jogja Endri Darwita Sari mengatakan ujian kenaikan tingkat digelar enam bulan sekali, semester ganjil dan genap tersebut diikuti kohai (siswa) dari berbagai Dojo di DIY. Mereka harus mengikuti ujian kenaikan tingkat (UKT) sebagian bagian dari evaluasi selama mengikuti karate. "Ini bagian dari pembinaan mental dan karakter. Tidak hanya menghafal jurusnya saja, tetapi memupuk mental agar lebih percaya diri," katanya.
Advertisement
Mereka yang mengikuti UKT, lanjut Endri, berasal dari berbagai pemegang sabuk. Ada beberapa tingkatan sabuk dalam ujian kenaikan tingkat ini. Yakni putih ke oranye, oranye ke biru, oranye strip ke biru strip satu, biru ke kuning, biru strip ke kuning strip, kuning ke hijau, kuning strip ke hijau strip hingga sabuk coklate. "Karena ini UKT, kalau benar tidak menguasai ya tidak lulus. Kami minta untuk mengulang lagi, jadi nggak asal terima sabuk," katanya.
Menurutnya, olahraga karate baik bagi perkembangan fisik dan mental serta spiritual anak. Anak dilatih bela diri tiga hari dalam sepekan dan setiap bulan mendapatkan bimbingan rohani. Ia membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin berlatih Kyokushin di tempatnya. "Kami menekankan karate sebagai pembentuk karakter. Agar anak-anak percaya diri dan kami juga berikan pendidikan rohani kepada anak-anak," katanya.
Branch chief atau Guru Besar IKAK (International Karate Alliance Kyokushinryu) di Indonesia, Muslihudin mengatakan UKT tersebut bukan sebuah kompetisi menang kalah, baik buruk, justifikasi gagal atau berhasil. UKT yang digelar sebagai evaluasi dan tujuan yang jelas untuk meraih sabuk tertinggi. "Jelas kalau ada kesalahan kami perbaiki, kami evaluasi. Kalau yang salah dibiarkan selamanya akan salah. Kalau ada yang sudah detail [menguasai] kami apresiasi," katanya.
Para siswa yang dinilai lulus kenaikan sabuk, lanjut Muslihudin akan mendapatkan sabuk dan sertifikasi sesuai capaiannya. Adapun para senior, katanya, akan diikutkan kejuaraan, dibekali berbagai program seperti seminar sesuai kurikulum internasional. "Brand kami internasional. Itu setelah tahap ujian. Kadang kala ada tantangan bagi para siswa saat mengambil sabuknya, seperti memecahkan es, patahin papan dan sebagainya," ujar dia.
Muslihudin berharap penjenjangan sabuk dalam perguruan harus dilakukan agar siswa memiliki tujuan yang jelas. Para siswa didorong untuk meraih sabuk tertinggi agar mereka memiliki legalitas dan kualitas. "Tugas mereka terakhir kan mengajar. Itu capaian tertinggi dari seorang siswa. Dengan begitu, perguruan Kyosushin bisa berkembang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
- Relawan Posko Rakyat 45 Kerahkan Dukungan ke Pasangan Afnan-Singgih
- Hiswana Migas DIY Dorong Pemilik 4 SPBU yang Ditutup agar Lakukan KSO untuk Kelancaran Distribusi BBM
Advertisement
Advertisement