Advertisement

UNISAFest Reborn Dukung Pengelolaan Sampah Mandiri

Media Digital
Senin, 06 Juni 2022 - 08:57 WIB
Budi Cahyana
UNISAFest Reborn Dukung Pengelolaan Sampah Mandiri Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti (tengah) mendeklarasikan komitmen UNISA Yogyakarta untuk berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik, dalam UNISAFest Reborn, Sabtu (4/62022). - Harian Jogja

Advertisement

SLEMAN—Menginjak usia yang ke 31, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengajak seluruh civitas akademika untuk Go Green n Healthy, dengan mengurangi dan mengolah sampah serta menjalani pola hidup sehat.

Hal ini salah satunya dilaksanakan dalam UNISAFest Reborn, yang digelar pada Sabtu (4/6/2022). Diawali dengan senam, kemudian dilanjutkan dengan sarapan bersama, workshop pembuatan mediokres, hiburan, donor darah dan kegiatan lainnya.

Advertisement

Rektor Unisa, Warsiti, menjelaskan Fest dalam UNISAFest Reborn merupakan singkatan dari Festival, Ecobrick, Senam dan Teras UNISA. Ini merupakan salah satu rangkaian acara Milad Unisa ke-31 yang jatuh pada 6 Juni dan telah berlangsung sejak Maret lalu dan puncaknya akan diselenggarakan pada Juli mendatang.

Pada milad kali ini, UNISA Yogyakarta mengusung tema Transformasi Menuju Relevansi. “Tema ini kami pilih karena memang untuk menyikapi dinamika pasca Covid-19 dan juga era 4.0 saat ini, yang mengharuskan perguruan tinggi beradaptasi. Harus siap untuk berubah,” ujarnya.

Salah satu kegiatan yang bertajuk Teras UNISA merupakan edufair untuk masyarakat umum, yang mempromosikan berbagai program studi (Prodi) di UNISA Yogyakarta. Di sini masyarakat khususnya calon pendaftar akan dikenalkan dengan 20 prodi yang ada di UNISA Yogyakarta.

Meski telah digelar promosi ke beberapa sekolah, melalui Teras UNISA, calon pendaftar bisa menggali informasi lebih dalam seputar prodi tujuan. Selain itu mereka juga mendapatkan keuntungan gratis biaya pendaftaran jika mendaftar hari itu juga.

Dalam kegiatan ini ada pula sejumlah stan kelompok mahasiswa yang merupakan bagian dari pembelajaran kewirausahaan. Mulai dari stan makanan, pakaian, pernak-pernik hingga buku, tersedia dalam UNISAFest Reborn kali ini.

Di usia ke-31 ini, sesuai dengan tema yang diusung, ia berharap UNISA Yogyakarta kedepan bisa mencetak sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kebutuhan pasar. “Sehingga betul-betul mereka bisa berkontribusi untuk bangsa,” ungkapnya.

Green Campus

Langkah nyata UNISA Yogyakarta dalam memelihara kesehatan dan lingkungan adalah program Green Campus atau kampus hijau. Program ini merupakan pelestarian lingkungan bukan hanya suatu lingkungan kampus yang penuh dengan pepohonan, tetapi sejauh mana warga kampus dapat memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan kampus secara efektif dan efisien.

Maka dalam UNISAFest Reborn kali ini juga digelar workshop pembuatan mediokres dan ecobrick. Mediokres merupakan media tanam dengan bahan daur ulang sampah plastik. Sementara ecobrick adalah pengganti bata yang juga terbuat dari sampah plastik.

“Pengolahan sampah plastik bisa menjadi media tanam yang kita namakan mediokres, itu menjadi salah satu bentuk kreativitas dan inovasi dari civitas untuk bagaimana ikut dalam pengelolaan sampah plastik yang kondisinya sekarang sangat memprihatinkan,” katanya.

Ia menceritakan UNISA Yogyakarta saat ini telah memiliki tempat pengelolaan sampah. Untuk mendukung hal itu, di banyak titik di kampus juga telah disediakan tempat sampah yang terpisah antara organic dan anorganik sehingga pemilahan sampah lebih mudah dilakukan.

“Kami mencoba untuk selalu menghemat penggunaan plastik supaya betul-betul minim. Selain itu kami juga ada gerakan donasi plastik, dari civitas, dosen, tendik, mahasiswa, bisa membawa sampah plastiknya ke UNISA, yang nanti akan diolah,” ungkapnya.

Workshop Mediokres dan Ecobrick

Ketua Prodi Bioteknologi, Arif Bimantara, memandu jalannya workshop pembuatan mediokres dan ecobrick. Ia mengungkapkan permasalahan sampah di Jogja sudah semakin mengkhawatirkan, terlihat dengan ditutupnya berkali-kali tempat pembuangan akhir (TPA) Piyungan oleh warga lantaran sudah membludak dan mencemari lingkungan.

“Volume sampah [yang dibuang ke TPA Piyungan] sangat besar. Setahun sampai 68 juta ton. Ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Dari jumlah itu, 17 persen atau 11,6 juta ton adalah sampah plastik. Maka perlu ada suatu aksi bagaimana agar anak cucu kita di masa depan tidak merasakan kerugian akibat apa yang kita perbuat pada hari ini,” kata dia.

Pengelolaan sampah plastik ti tingkat rumahan sampai saat ini masih jarang dilakukan. Padahal, sampah plastik justru membutuhkan waktu jauh lebih lama penguraiannya dibandingkan jenis sampah organik yang dalam beberapa bulan bisa menjadi pupuk kompos.

Plastik jenis tertentu ada yang membutuhkan waktu hingga 500 tahun untuk dapat benar-benar terurai. Sampah plastik ini sangat sering kita temui sehari-hari. Ketika membeli sesuatu baik di warung maupun toko modern, semua memberikan plastik untuk wadah.

Maka sebagai upaya pengurangan sampah plastik ini, perlu ada pengelolaan yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga. Mediokres dan ecobrick menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah plastik ini. “Tak hanya mengurangi sampah plastik, pengolahan ini juga memberi nilai estetik,” katanya.

Mediokres digunakan untuk media tanam yang merupakan gabungan dari sampah plastik. Sementara ecobrick digunakan untuk pengganti bata dalam bangunan. Ecobrick juga terbuat dari gabungan sampah plastik yang dipadatkan di dalam botol plastik.

Proses pembuatannya dimulai dengan memotong kedua sisi plastik kresek hingga terbuka dalam bentuk lembaran. Setelah itu plastik digulung dengan bentuk lingkaran dan direkatkan dengan cara disundut api pada ujungnya. Karena membutuhkan cukup banyak plastik, diperlukan ketelatenan dalam proses ini. Namun justru karena itu pengolahan ini menyerap semakin banyak sampah plastik.

Dengan workshop pembuatan mediokres dan ecobrick ini diharapkan para peserta dapat melanjutkan pembuatan kedua inovasi ini di lingkungannya masing-masing sehingga pengelolaan sampah plastik dapat lebih masif dan berdampak signifikan bagi lingkungan.  (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement