Advertisement
Duh...Vaksinasi Booster di Sleman Baru Mencapai 36%, Ini Kendalanya
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pencapaian vaksinasi dosis ketiga untuk wilayah Sleman masih belum mencapai 50% dari jumlah penduduk. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi.
Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), total Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sleman per 5 Juni 2022 mencapai 101.3% untuk Dosis 1, 93.6% untuk Dosis 2, dan 35.99% untuk Dosis 3. "Per 6 Juni ini vaksinasi booster sudah mencapai angka 36,05%, jadi ada kenaikan sedikit," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Cahya Purnama, Selasa (7/6).
Advertisement
Dijelaskan Cahya, terdapat sejumlah kendala untuk mengenjot peningkatan jumlah sasaran vaksinasi booster di Sleman. Kondisi yang sama kemungkinan juga terjadi di daerah lainnya. "Kendalanya karena booster sudah tidak menjadi prasyarat untuk suatu kegiatan. Ini salah satunya kendalanya," ujar Cahya.
Selain itu, lanjut dia, animo masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 saat ini mulai menurun. Kondisi tersebut, katanya terjadi secara umum terutama bagi kelompok masyarakat yang memang menilai vaksinasi tersebut belum atau tidak wajib. "Jadi (vaksinasi) ini memang membutuhkan kesadaran bagi masyarakat [untuk divaksin]," katanya.
BACA JUGA: DPRD: Ironis, Kota Kogja Banyak Prestasi Tapi Terjerat Korupsi Perizinan
Faktor lain yang menyebabkan warga kurang antusias melakukan booster lantaran mereka sudah merasa cukup menerima vaksin dosis pertama dan dosis kedua. Apalagi kelompok ini melihat kasus Covid-19 varian Omicron tidak seganas varian Delta. "Adanya anggapan ini yang membuat sebagian masyarakat menilai tidak booster pun tidak apa-apa," paprnya.
Cahya menampik, kebijakan pelonggaran penggunaan masker di luar ruangan menjadi salah satu pemicu orang enggan melakukan vaksinasi dosis ketiga. "Pelonggaran masker tidak berdampak secara langsung, karena kebijakan pelonggaran masker juga sudah sangat jelas hanya untuk di outdoor dan bagi yang betul-betul sehat," ujarnya.
Pasalnya, lanjut Cahya, sebelum kebijakan pelonggaran masker tersebut keluar ia menilai animo masyarakat terhadap booster juga tidak setinggi saat vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua. "Saat kegiatan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua itu menjadi prasyarat kegiatan-kegiatan tertentu, terutama perjalanan sedangkan booster tidak menjadi prasyarat untuk itu," ujarnya.
Dinkes Sleman pun berharap agar masyarakat yang belum menerima vaksinasi dosis lengkap (1 dan 2) untuk segera melakukan di fasilitas-fasilitas layanan kesehatan. Baik puskesmas maupun rumah sakit. Sebab khasiat vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh untuk mencegah risiko terburuk Covid-19. "Jadi tidak perlu pilih-pilih vaksin karena semua jenis memiliki khasiat yang sama," katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Sleman Makwan mengatakan per 7 Juni terdapat 3 kasus baru yang dilaporkan terpapar Covid-19. "Kami tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dengan CITA MAS JAJAR (Cuci Tangan, Pakai Masker, Jaga Jarak), serta kurangi mobilitas dan hindari kerumunan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Nathan Tjoe Aon Gabung Lagi, STY Yakin Kejutkan Korsel Jumat Dini Hari
- Lobi Erick Thohir Jempol, SC Heerenveen Lepas Nathan Tjoe hingga Akhir Turnamen
- Kecelakaan di Jalan Solo-Jogja Delanggu Klaten, Pemotor asal Magetan Meninggal
- Prediksi Susunan Pemain Persik Kediri Vs PSS, Misi Sleman Hindari Degradasi
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024: Hujan Ringan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Selasa 23 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jalur Trans Jogja, Melewati Kampus Mal hingga Destinasi Wisata
- Jadwal Pemadaman Listrik Jogja dan Sekitarnya Selasa 23 April 2024, Cek Lokasi!
- Catat! Ini Jadwal SIM Keliling Jogja Bulan April 2024
Advertisement
Advertisement