Advertisement
Bergodo Jadi Ikon Pelengkap Daya Tarik Wisata di Malioboro

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata (Dispar) DIY berupaya memaksimalkan atraksi dan daya tarik wisata di kawasan Sumbu Filosofi, terkhusus di area Malioboro, Jogja. Salah satunya dengan menghadirkan bergodo rakyat dari potensi masyarakat yang ada di sejumlah titik di kawasan Malioboro.
Bergodo sebagai ikon budaya Jogja dianggap tepat mempresentasikan Jogja kepada para wisatawan. Kehadiran personel bergodo akan jadi pelengkap atribut wisata di kawasan Malioboro.
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar DIY, Kurniawan, menjelaskan ada empat bergodo dari sejumlah wilayah yang ditempatkan secara bergantian di kawasan Malioboro. Keempatnya yakni bergodo Reksawinanga, Suryatmojo, Wirososro, dan Saeko Kapti.
BACA JUGA: Ratusan Pecinta Burung Derkuku Berpartisipasi Rebutkan Piala Pakualam Cup VI
Selain menambah daya tarik kepariwisataan, pasukan bergodo yang ditempatkan di setiap titik di Malioboro juga berperan dalam sosialisasi protokol kesehatan (prokes). Mereka akan mengingatkan tentang penegakan prokes kepada pengunjung di tempat tersebut.
"Konsepnya juga community based tourism, yakni sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat di sekitar Malioboro. Itu orang dan masyarakat yang berasal dari sekitar Malioboro yang merupakan bagian dari bergodo rakyat, salah satunya Suryatmajan," kata Kurniawan, Senin (13/6/2022).
Di sisi lain, bergodo rakyat juga punya tanggung jawab untuk memberikan informasi mengenai kepariwisataan kepada para pengunjung. Misalnya saja yang berkaitan dengan destinasi wisata yang ada di DIY, transportasi, dan lain sebagainya.
"Perannya sangat penting dan itu akan kami kembangkan ke seputaran Jalan P. Mangkubumi, di mana hotel juga akan kami tempatkan agar menjadi ikon," katanya.
BACA JUGA: Penataan Malioboro Didukung lewat Danais
Saat ini Dispar DIY tengah melakukan inventarisasi untuk menempatkan bergodo di area perhotelan. Selain itu, akan ada pula koordinasi dengan kementerian terkait dalam memfasilitasi kostum dan peralatan lainnya.
Advertisement
"Mereka sudah sepakat untuk mendukung, kami juga sudah koordinasi dengan kementerian mengenai kostum, ini masih proses dan pembuatan kostum juga perhitungan jumlahnya," kata Kurniawan.
Sejak diluncurkan pada akhir 2021 lalu, secara bergantian empat pasukan bergodo yang berasal dari wilayah di seputaran Malioboro berjaga di kawasan Malioboro. Pada 11-12 Juni lalu misalnya, bergodo Suryatmojo mendapat kesempatan untuk ditempatkan di jantung Kota Jogja itu.
Ketua Paguyuban Bergodo Suryatmojo, Adi Nurwidiyanto menyebutkan, total ada sebanyak empat regu bergodo yang diterjunkan di kawasan Malioboro pada 11-12 Juni kemarin. Mereka ditempatkan di enam zona yang ada di area Malioboro.
Advertisement
BACA JUGA: Unggahan Medsos Bakal Bisa Pakai Aksara Jawa, Disbud DIY Sedang Siapkan Aplikasinya
"Total ada 23 bergodo dan di tiap zona kami tempatkan empat bergodo, sementara di zona enam dua orang, sementara satu lagi berkeliling," ujarnya.
Sebelumnya para bergodo itu memang telah dibekali dengan sejumlah materi untuk melayani para wisatawan yang berkunjung ke kawasan Malioboro. Seperti kebudayaan, kepariwisataan, sikap, dan juga filosofi bergodo rakyat.
"Misalnya mengenai gestur tubuh atau bagaimana saat menyapa wisatawan, itu sudah dibekali semua," kata Kurniawan.
Advertisement
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Kena Covid, Korea Utara Salahkan Balon Udara dari Korea Selatan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kode QR untuk Beli BBM Bersubsidi Juga Akan Diterapkan di SPBU Sleman
- Nawu Sendang, Cara Warga Payungan Ungkapkan Syukur Sekaligus Bersihkan Pikiran
- Musim Liburan, Antrean Panjang Terjadi di Sejumlah Jalan di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com 2 Juli 2022
- Jogja Macet, Wisatawan Diimbau Tak Bawa Kendaraan Masuk ke Malioboro
Advertisement
Advertisement
Advertisement