Advertisement
Minim Siswa, Ini Jumlah Sekolah di Gunungkidul yang Digabung hingga Tahun Depan
Ilustrasi kegiatan siswa di kelas. - Harian Jogja/Catur Dwi Janati
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL--Dinas Pendidikan Gunungkidul menargetkan hingga tahun depan ada 15 sekolah dasar (SD) yang digabung. Penggabungan dilakukan karena jumlah siswa kurang dari 20 murid di setiap kelasnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Gunungkidul, Winarno mengatakan PPDB SD sudah selesai dan tinggal diumumkan hasilnya. Menurut dia, akan ada banyak sekolah yang kekurangan murid.
Advertisement
Hal ini tak lepas dari jumlah kursi yang tersedia lebih banyak. Menurut Winarno, kuota siswa baru untuk SD ada sekitar 14.000 anak. Meski demikian, jumlah lulusan TK di tahun ajaran 2021-20222 hanya di kisaran 7.500 anak.
“Untuk kepastian jumlah SD yang kekurangan mungkin besok. Yang jelas, pasti ada yang kekurangan karena kursinya lebih banyak daripada jumlah siswa yang akan masuk,” kata Winarno, Kamis (16/6/2022).
BACA JUGA: PMK Merebak! Separuh Populasi Sapi Gunungkidul Bakal Divaksin
Menurut dia, untuk efektivitas dalam pembelajaran sudah merencanakan penggabungan sekolah. Ditargetkan hingga 2023 ada 15 SD yang digabung dengan sekolah lain. Meski demikian, pelaksanaan tidak bisa serta merta karena butuh sosialisasi ke masyarakat
“Salah satunya SD Negeri 2 Tepus dan SK bupati tentang regrouping sudah ada. Untuk sekolah lain, saya kurang hafal lokasinya di mana saja,” katanya.
Winarno menambahkan, penggabungan dilakukan karena jumlah satuan rombongan belajar di satu kelas tidak terpenuhi. Pasalnya, sesuai aturan satu kelas minimal berisi 20 anak.
“Sudah dipetakan, tapi untuk pelaksanaan terus dilakukan sosialiasi ke masyarakat. tujuannya, agar pelaksanaan pembelajaran bisa lebih efektif,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menkeu Tunggu BNPB Ajukan Dana Tambahan untuk Banjir Sumatera
Advertisement
KA Panoramic Kian Diminati, Jalur Selatan Jadi Primadona
Advertisement
Berita Populer
- Relokasi Makam Terdampak Tol Jogja-Solo Dimulai, 451 Jenazah Dipindah
- Sistem OSS Bermasalah, Izin Usaha di Sleman Terhambat sejak Oktober
- Donat Maryam, Kisah Sukses dari Bantuan PKH
- Kelurahan Rejowinangun Jogja Kembangkan Sabun Power Liquid
- Pakar UGM Ingatkan Industri Wisata DIY Waspadai Cuaca Ekstrem 2025
Advertisement
Advertisement



