Ruwatan Massal Murwokolo Kembali Digelar di Bantul, Catat Tanggal dan Lokasinya!
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Setelah dua tahun lebih vakum karena pandemi, Ki Kasidi Hadiprayitno MRBA Kawindrowinoto kembali menggelar ruwatan massal. Kali ini ruwatan massal digelar di Candi Tirto Raharjo, Kalurahan Bangunjiwo, Kapanewon Kasihan, Bantul, pada 15 Suro atau 13 Agustus mendatang.
Tak tanggung-tanggung, ruwatan massal bertajuk Murwokolo Nusantara tersebut digelar dengan skala internasonal.
Advertisement
Diketahui, Ki Kasidi merupakan profesor dan guru besar pedalangan yang mewarisi keahlian sebagai dalang ruwatan dari ayahnya Ki Timbul Cermomanggolo.
BACA JUGA: Salut! Angka Kepesertaan KB di Bantul Nyaris Capai Target
Telah puluhan kali dia meruwat sukerta (orang), mapar tunggak (bangunan), ruwat bumi (tanah pekarangan), ruwat tikus (tanah pertanian), bisnis perusahaan serta berbagai persoalan tentang aura buruk dalam kehidupan pada yang diruwat.
Ki Kasidi mengatakan ruwatan merupakan upacara religi dan budaya Jawa yang dilakukan lewat doa dalam kemasan pewayangan. Acara ini digelar untuk memperbaiki berbagai hal aura buruk.
Dia menjelaskan, seni budaya wayang kulit menggambarkan dunia kehidupan sifat angkara murka dan kebaikan.
“Dalam ruwatan kali ini, Murwokolo berarti menghalangi adanya aura angkara murka yang kemungkinan ada pada pribadi, bangunan, tempat, bisnis, jodoh, dan lain sebagainya. Ruwatan telah menjadi sarana spiritual diyakini masyarakat dalam budaya Jawa. Dalam kegiatan lain seperti ruqyah yang berarti melindungi dan menyembuhkan dari gangguan sihir, santet, penyakit secara Islami,” kata Ki Kasidi dalam rilisnya, Rabu (29/6/2022).
Menurut Ki Kasidi, dalam era sekarang, tren kembali ke budaya Nusantara telah menjadi gaya tersendiri dalam kehidupan masyarakat. "Kembali ke alam dan budaya tradisi telah menjadi salah satu pilihan tersendiri untuk menentramkan hati," ucap dia.
“Kegiatan ruwatan memiliki independensi sebagai aktivitas lintas budaya dan keyakinan. Sehingga aktivitas upacara ini dapat diikuti siapun lintas geografis dan demografi, suku, dan agama, bahkan lintas negara,” katanya.
BACA JUGA: Ribuan Ekor Ternak Terpapar PMK, Bantul Cuma Terima 300 Dosis Vaksin PMK
Masyarakat dapat memanfaatkan kegiatan relegi ini untuk mengikutkan permasalahan yang mungkin terjadi dalam berkehidupan.
Ki Kasidi menjelaskan ruwatan Murwokolo bersifat positif yang artinya menawarkan bentuk gangguan aura negatif menjadi positif yakni bertujuan tetulung dalam hal kebaikan. Dapat pula dikatan sebagai keyakinan untuk meningkatkan mental positif dalam menjalani hidup dan berkehidupan dengan mantap.
“Semoga ruwatan Murwokolo Nusantara ini dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat yang membutuhkan. Ruwatan adalah doa dan harapan menuju hidup lebih baik,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- KPU Larang Pemanfaatan Lapangan Denggung, 2 Paslon Pilkada Sleman Urung Gelar Kampanye Akbar
- Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
Advertisement
Advertisement