Virus Corona Masih Bertebaran, 18 Warga Bantul Positif Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Bantul meminta masyarakat untuk tetap waspada terkait penularan Covid-19 meski saat ini Bantul masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1. Sebab Covid-19 di Bantul masih ada, terbukti kasus aktif atau yang menjalani isolasi karena terpapar Covid-19 di Bantul sampai saat ini jumlahnya mencapai 18 orang.
Kasus aktif 18 orang tersebut tersebar di sejumlah kapanewon, yakni terbanyak di Kapanewon Sewon lima orang, Banguntapan (3 orang), Sedayu (3), Srandakan (2), Piyungan (1), Dlingo (1), Imogiri (1), Kretek (1), dan Bantul (1).
Advertisement
Sementara total kasus terkonfirmasi sejak awal pandemi sampai sekarang sebanyak 73.953 orang. Dari jumlah tersebut sembuh sebanyak 72.221 orang, meninggal dunia sebanyak 1.714 orang, dan menjalani isolasi 18 orang.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Bantul, Joko Budi Purnomo meminta masyarakat untuk tetap waspada dan selalu menjalankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), tetap mengenakan masker di tempat tertutup dan di kerumunan, menjaga jarak, dan selalu mencuci tangan saat dan sesudah beraktivitas.
BACA JUGA: Booster Jadi Syarat Perjalanan, Antrean Mengular di Sentra Vaksinasi Sleman
Pria yang menjabat sebagai wakil bupati Bantul ini mengatakan Satgas saat ini tidak melakukan testing dan tracing secara sampel meski kasus Covid-19 diprediksi akan meningkat setelah liburan sekolah. Namun pihaknya meminta masyarakat tetap melakukan protokol kesehatan dan mempercepat capaian vaksinsi baik dosis satu, dosis dua, maupun dosis tiga atau booster.
Upaya percepatan yang dilakukan melalui puskesmas-puskesmas dan bekerjasama dengan institusi TNI-Polri untuk melakukan vaksinasi, “Apalagi booster ini akan menjadi syarat melakukan perjalanan dan melaksanakan kegiatan, maka harus kita percepat capaiannya,” ucap Joko.
Lebih lanjut Joko mengatakan khusus musim liburan sekolah saat ini ia sudah menitipkan kepada semua pengelola wisata baik kelompok sadar wisata (Pokdarwis) maupun Dinas Pariwisata untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan tidak segan-segan untuk mengingatkan wisatawan agar mengenakan masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan.
Meski tidak melakukan testing dan tracing, namun jika ada kasus, Satgas Covid-19 Bantul tetap meberlakukan sesuai protap penanganan Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharjo mengatakan terkait prediksi adanya peningkatan kasus Covid-19 pda pertengahan Juli mendatang pihaknya sudah mewaspadainya dengan cara mengaktifkan kembali semua rumah sakit rujukan khusus Covid-19 milik pemerintah maupun swasta di Bantul, termasuk Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro.
Selain itu juga mengaktifkan kembali selter-selter,“Saatnya kalau harus lakukan pelayanan kami siap. Setiap saat kita siap realokasi pelayanan,” kata Agus.
Kemudian juga melakukan percepatan vaksinasi dengan bekerjasama berbagai pihak baik TNI Polri, maupun pihak swasta, “Vaksinasi terus digenjot karena tameng utama masih kita kejar mudah mudahan ini membantu apabila ada tren kenaikan kasus Covid-19 di Bantul,” tambah Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal dan Lokasi Bus SIM Keliling Kota Jogja Jumat 22 November 2024
- Prakiraan Cuaca BMKG Jumat 22 November 2024: DIY Hujan Ringan Siang hingga Malam
Advertisement
Advertisement