Wabah PMK Merebak, Jumlah Hewan Kurban Dipotong di Sleman Justru Meningkat Drastis
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Meski ada wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) namun jumlah hewan kurban yang dipotong di Sleman justru meningkat. Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono menyampaikan berdasarkan hasil rekap sampai 13 Juli 2022 jumlah hewan kurban yang dipotong mencapai 24.825.
Naik 7.149 ekor dibandingkan tahun lalu yang hanya 17.676 ekor. Atau secara persentase naik sebesar 40,44% dibandingkan tahun lalu. "Beberapa titik masih melakukan pemotongan di 13 Juli," ucapnya kepada Harianjogja.com, Kamis (14/7/2022).
Advertisement
Secara rinci jumlah ternak yang dipotong terdiri sapi 10.037 ekor, kambing 2.413 ekor, dan domba 12.375 ekor. Pemantauan pemotongan hewan kurban tahun ini dilakukan di 2.586 titik, lebih banyak dari tahun lalu di 2.356 titik.
Menurutnya peningkatan titik pemantauan pemotongan ternak tahun ini karena jumlah petugas yang terlibat meningkat. Lalu sohibul kurban juga bertambah karena sebelumnya pandemi.
BACA JUGA: Bisa Nikmati Keindahan Pansela Jogja, Rest Area di Puncak Kelok 18 Bakal Jadi Favorit Wisatawan
"Setelah pandemi kesadaran untuk berkurban meningkat, pemantauan petugas ke titik pemotongan ternak meningkat, peran aktif panitia kurban juga meningkat," jelasnya.
Meningkatnya jumlah ternak yang dipotong tahun ini beriringan semakin banyaknya ditemukan hewan yang terjangkit cacing hati atau fasciola. Temuan fasciola pada ternak sapi sebanyak 461 ekor atau 4,59%, kambing 6 ekor atau 0,25%, domba 0,16% dan secara total 487 ekor atau 1,96%.
Meski terkena fasciola dia sebut daging kurban tersebut tetap aman untuk dikonsumsi. Hanya bagian hati saja yang diafkir. "Untuk ternak yang saat disembelih pada hatinya terkena cacing, dagingnya aman untuk dikonsumsi," tuturnya.
Sementara untuk kasus PMK sepanjang pemantauan ditemukan satu ternak yang mengarah ke gejala PMK. Ternak tersebut tetap dipotong namun bagian kepala, kaki, dan jeroan diafkir
"Disamping cacing hati ada juga ditemukan ternak yang mengalami pneumonia [radang paru-paru] sebanyak tujuh ekor pada sapi, paru-paru sudah diafkir, daging dan bagian lainnya aman untuk dikonsumsi," lanjutnya.
Jumlah petugas yang terlibat di dalam pemantauan hewan kurban tahun ini sebanyak 349 petugas, lebih banyak dari tahun lalu 251 petugas.
Untuk tahun ini 349 petugas tersebut terdiri dari dinas 174 petugas, kader keswan 78 petugas, mahasiswa FKH UGM dan KKN 57 petugas, Drh praktek mandiri 15 petugas, dan takmir yang terlatih 25 petugas.
"Peningkatan petugas ini karena di 2021 masih situasi pandemi, tidak melibatkan mahasiswa. Hampir sebagian besar pemantauan dilakukan secara online," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
- KPU Sleman Memprediksi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS Rampung Maksimal Jam 5 Sore
Advertisement
Advertisement