Advertisement
Kemkominfo RI Sosialisasikan Siaran TV Digital Lewat Pertunjukan Kethoprak

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomimfo) RI melalui Tim Pokja Komunikasi Publik ASO (Analog Switch Off) menggelar pertunjukan rakyat kethoprak humor Kamandoko Lutung Kasarung yang bertajuk “ASO:Era Baru Siaran TV Digital, Banyak Programnya Gratis Menontonnya" pada Jumat (15/7/2022) malam di auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Jogja. Penanyangan pertunjukan rakyat itu sekaligus dalam rangka diseminasi dan implementasi kebijakan migrasi dari televisi analog menuju televisi digital.
Selain digelar secara tatap muka, acara ini juga disiarkan secara langsung melalui empat kanal YouTube yakni Kominfo TV, Siaran Digital Indonesia, TATV Streaming dan RRI Jogja Official. Kethoprak humor Kamandoko Lutung Kasarung yang disutradarai Sugiman Dwi Nurseto berkolaborasi dengan produksi/pergelaran kethoprak RRI Jogja. Menariknya, Staf Khusus Menkominfo RI, Rosarita Niken Widiastuti, Analis Kebijakan Muda Kominfo RI, Septizar Triastika dan Dewas TVRI, Maryuni Kabul Budiono ikut serta dalam pertunjukan itu.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
"Target yang hendak dicapai melalui pertunjukan rakyat ini, yakni membangun pemahaman, kepercayaan, dan partisipasi publik untuk bersama-sama beralih menggunakan televisi analog ke digital," kata Niken.
Menurutnya, migrasi televisi analog menuju digital merupakan sebuah keniscayaan. Presiden Joko Widodo pun telah mencanangkan percepatan transformasi digital Indonesia. Migrasi televisi analog menuju digital merupakan salah satu wujud dari transformasi digital dalam ruang lingkup tata kelola penyiaran. Dari segi infrastruktur penyiaran, Indonesia sangat tertinggal dalam proses digitalisasi penyiaran secara global. Padahal berbagai negara telah mematikan TV analog.
"Alasan dari pengalihan siaran televisi analog menuju digital yakni televisi analog dianggap boros frekuensi," jelasnya.
Niken menambahkan, migrasi televisi analog menuju digital merupakan bagian dari salah satu aspek guna menunjang kualitas siaran yang memadai dari aspek teknologi. Penggantian transmisi analog ke digital akan menciptakan efisiensi pemakaian spektrum frekuensi, mampu menghemat bandwith, kebal terhadap gangguan atau noise dan dilengkapi sistem yang mampu memperbaiki kesalahan pengiriman data akibat gangguan noise yang disebut FEC (Forward Error Corection) sehingga informasi yang diterima utuh kembali.
"Oleh karena itu pesan dan informasi harus disampaikan secara efektif dan optimal kepada masyarakat. Salah satunya lewat pertunjukan rakyat. Segala pesan sosialisasi Migrasi TV Digital disampaikan dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami melalui pertunjukan rakyat," ungkap dia.
Penghentian siaran analog atau ASO sendiri sudah dimulai sejak 30 April 2022 dan akan berakhir pada 20 November 2022 atau tepat dua tahun setelah Undang-Undang No. 11/2020 tentang Cipta Kerja yang mengatur tentang peralihan TV analog ke digital diundangkan. Penerapannya untuk wilayah DIY dan sejumlah kabupaten/kota di Jawa Tengah akan dilaksanakan setelah bantuan Set Top Box (STB) gratis terdistribusi merata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Erdogan Umumkan Keadaan Darurat Selama Tiga Bulan untuk Cari Korban Gempa
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harianjogja.com, Selasa 6 Februari 2023
- Prakiraan Cuaca DIY Selasa 7 Februari 2023, Siap-Siap Hujan!
- Jembatan Srandakan 3 Akan Menghubungkan JJLS di Selatan DIY
- Jembatan Srandakan III Ditarget Kelar 2024, Ini Usulan Nama dari Gubernur DIY
- BPS Rilis Ekonomi DIY Melesat, Sektor Pariwisata Jadi Pengungkit
Advertisement
Advertisement