Advertisement
Dispar Bantul Harus Kejar Target Pendapatan Pariwisata Rp32 Miliar meski Sulit

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul harus mengejar target pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata tahun ini sebesar Rp32 miliar meski sulit. Kesulitan muncul karena rencana kenaikan retribusi objek wisata Pantai Selatan Jawa (Pansela) masih dipertimbangkan.
Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul, Jati Bayubroto, mengatakan target PAD dari retribusi semua objek wisata yang dikelola Pemkab Bantul tahun ini Rp32 miliar. Nominal itu berasal dari 3,2 juta kunjungan.
BACA JUGA: Mengenal Candi Risan, Peninggalan Purbakala Penanda Batas DIY dan JawaTengah
“Sampai akhir bulan Juli sudah separuh lebih, tetapi untuk mencapai target sepertinya sulit,” kata Jati, Selasa (19/7/2022).
Menurut Jati, target Rp32 miliar PAD dari sektor wisata sudah mempertimbangkan rencana kenaikan retribusi di objek wisata Pansela. Namun, rencana tersebut sampai saat ini masih dalam wacana dan belum ada kepastian.
“Angka Rp32 miliar dari asumsi kenaikan tarif retribusi. Tetapi kami sudah mulai berdiskusi dengan berbagai pihak, minta masukan, hasilnya kenaikan retribusi ini masih perlu kami pertimbangkan lagi,” ucapnya.
Dispar Bantul akan fokus mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya dengan menggandeng berbagai pihak, salah satunya mengajak agen-agen wisata dan biro perjalanan untuk mengikuti acara Jelajah Bantul.
Jelajah Bantuk adalah kegiatan melihat pengembangan destinasi pariwisata yang ada di Bantul sampai ke pelosok-pelosok dengan mengajak Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia atau Asita.
Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul Wildan Nafis meminta Dinas Pariwisata Bantul tetap optimistis mengejar PAD. Sebab saat ini kondisi pariwisata sudah mendekati normal seperti sebelum pandemi Covid-19. Sebab target Rp32 miliar tersebut juga sudah tercapai ketika sebelum pandemi.
“Pandemi sudah selesai berarti sudah normal, dua tahun kemarin masyarakat ngampet berwisata, sekarang harusnya ada lonjakan. Dispar harus optimistis, kalau pesimistis dia tidak pengin mengejar target, kalau tetap optimis akan berupaya,” kata Wildan.
Menurut Wildan naik atau tidaknya retribusi bukan alasan bagi Dinas Pariwisata untuk pesimistis karena kenaikan retribusi hanya salah satu faktor. Faktanya sebelum pandemi PAD selalu tercapai. Selain itu politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini meminta memaksimalkan penarikan retribusi atau menghindari adanya kebocoran.
BACA JUGA: Jelajah Jalur Pansela, Tim Harian Jogja Kupas Destinasi Wisata dan Potensi Ekonomi Baru
Wildan mengaku sudah ada kesepakatan untuk menaikkan tarif retribusi objek wisata Pansela, tetapi masih menunggu peraturan bupati (perbup). Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo juga mendukung adanya kenaikan retribusi wisata, asalkan dibarengi dengan peningkatan layanan bagi wisatawan.
“Kalau wisatawan merasa aman dan nyaman bisa menikmati destinasi wisata di Bantul biasanya harga tiket tidak menjadi masalah,” ucap Hanung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Dikenal Garang, Zlatan Ibrahimovic Nangis saat Memutuskan Pensiun
- Covid-19 Selesai! Menkeu Sebut Indonesia Harus Siap Hadapi Pandemi Lainnya
- Tokoh Bali bakal Gugat Gubernur Wayan Koster Jika Terbit Perda Larangan Mendaki
- Kompak! Seluruh Fraksi DPRD Grobogan Setujui Raperda Pajak dan Retribusi Daerah
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Dirawat di Rumah Sakit Usai Dihajar Warga, Terduga Pemerkosa Anak di Bantul Meninggal Dunia
- Penuhi Kebutuhan Hewan Kurban, Kulonprogo akan Datangkan Hewan Dari Daerah Lain
- Bandara YIA Mulai Melayani Penerbangan Umroh Agustus 2023, Ini Maskapainya
- Pengeroyokan Anggota PSHT, 3 Tersangka Pelaku Utama, Senjata Tajam Jadi Misteri
- Prostitusi Anak Kerap Terjadi di Hotel, PHRI DIY: Kebanyakan Kelas Melati
Advertisement
Advertisement