Advertisement
Diterjang Gelombang Tinggi, Pantai Kulonprogo Tetap Bersih, Kok Bisa?

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO -- Gelombang tinggi tidak berdampak pada volume sampah yang terbawa arus laut di pesisir pantai Kulonprogo. Meski demikian sejumlah langkah menjaga lingkungan pesisir agar tetap bersih terus diinsiasi beragam elemen.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kulonprogo, Sumarsana menerangkan belum ada laporan pengaruh gelombang tinggi terhadap volume sampah di pesisir pantai Kulonprogo.
Advertisement
BACA JUGA: Erick Thohir Siap Wujudkan Ekosistem Perikanan Terintegrasi
Dia menjelaskan bahwa sampah dari laut ke pantai di Kulonprogo terhitung minim. Aliran sampah justru datang dari hulu, itu pun terjadi saat musim hujan.
"Yang jelas musim hujan itu [banyak sampah], kalau banjir. Tetapi itu sampah dari kali, dari gunung, terus sepanjang kali itu yang banyak. Sampah kayu yang banyak itu untuk wilayah Kulonprogo yang pernah saya lihat. Waktu banjir di Temon itu yang banyak sampah kebon," kata dia, Selasa (19/7/2022).
Sumarsana menuturkan di pesisir Kulonprogo belum pernah terjadi kondisi sampah yang berlimpah di sekitar pantai. "Kulonprogo belum pernah, karena enggak hujan tetapi kok tahu-tahu banyak sampah, belum pernah," tandasnya.
"Dari ombak besar terus membawa sampah itu belum. Dari hasil kerja bakti juga tidak dilaporkan sampah yang berlimpah-limpah itu enggak, di pantai masih ya normal-normal saja ," tambahnya.
Selain didominasi kayu, ranting dan sangkrah saat musim hujan, sampah-sampah kecil yang ada di pantai menurut Sumarsana kemungkinan besar merupakan sampah yang ditimbulkan oleh wisatawan. "Kalau ada sampah-sampah kecil kemungkinan dari pengunjung pantai atau dari aliran sungai di Kulonprogo yang ke laut terus balik lagi ke pantai," jelasnya.
Untuk menjaga kondisi pesisir pantai tetap bersih, Sumarsana terus melakukan sosialisasi dan edukasi ke masyarakat maupun sekolah untuk peduli pada lingkungan.
BACA JUGA: SD di Kulonprogo Banyak yang Kekurangan Murid, Paling Banyak di Kapanewon Ini
Dampaknya banyak sekolah yang kerap menggelar gerakan bersih pantai. Menurut Sumarsana, bila makin banyak kelompok atau masyarakat yang ingin lingkungan bersih, maka makin banyak juga orang yang tumbuh rasa tanggung jawabnya untuk menjaga lingkungan.
Di sisi lain, agar lebih terkelola, DLH Kulonprogo juga meletakan dua kontainer sampah dengan volume 6 meter kubik masing-masing di Pantai Glagah dan Trisik. Kedua kontainer ini aktif diambil sampahnya dua sampai tiga kali sepekan.
"Kontainer ada di Pantai Glagah, Trisik, termasuk bantalan atau landasan kontainer juga kami siapkan, enam meter kubik. Kalau beratnya [sampah] relatif, tergantung jenis sampahnya yang terkumpul di sana," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kerja Sama Pemda DIY-BSSN Ditingkatkan untuk Keamanan Siber
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
Advertisement
Advertisement