Advertisement
Komisi Irigasi DIY Menyusun Rencana Tata Tanam Tahun 2022/2023

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Komisi Irigasi DIY melakukan sidang untuk merumuskan rencana tata tanam tahun 2022/2023. Komisi Irigasi yang berisi berbagai unsur tersebut berkewajiban menyerahkan rencana tata tanam tahun 2022/2023 ke Gubernur DIY, untuk nantinya diterbitkan sebagai Surat Keputusan (SK) Gubernur.
Beranggotakan 31 orang dari unsur pemerintahan dan non pemerintah, Komisi Irigasi dipimpin oleh Kepala Bappeda DIY. Ketua Komisi Irigasi DIY, Beny Suharso, dalam sambutannya yang disampaikan Sub. Koordinator PIWESDM Bappeda DIY, Meta Grizanda, menyebut koordinasi antar elemen menjadi hal penting dalam menyusun rencana tata tanam tahun 2022/2023.
“Melalui sidang kedua Komisi Irigasi ini kami berharap ada rekomendasi rencana tata tanam yang efektif,” katanya, Kamis (21/7/2022).
Meta menyebutkan agenda sidang tersebut membahas tiga hal sekaligus. “Pertama usulan rencana tata tanam, kedua pertanian antisipatif perubahan iklim: peningkatan efisiensi pengairan di tanah berpasir, dan pengelolaan air irigasi tanaman tebu,” katanya di Ruang Rapat Dinas Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan Dan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY.
BACA JUGA: Pasien Isoter Gemawang dari Siswa De Britto Terus Bertambah
Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase Dinas PUPESDM DIY, Subarja, menjelaskan rencana tata tanam berisi pola dan jadwal tanam setiap jenis komoditas pertanian dalam satu tahun. “Dalam menyusun itu perlu koordinasi dengan berbagai pihak agar diperoleh hasil pertanian yang maksimal dan faktor irigasi jadi hal vital dalam pertaniaan,” jelasnya.
Subarja menjelaskan kewenangan DIY ada 41 daerah irigasi yang dikelolanya. “Untuk memastikan musim tanam maksimal harus diatur irigasinya dengan baik,” katanya.
Dari 41 daerah irigasi tersebut, hanya ada tiga daerah yang diperhitungkan akan mengalami kekurangan air. “Yaitu di daerah irigasi Kucir yang termasuk di wilayah lintas Sleman dan Bantul serta daerah irigasi Payaman dan Simo di wilayah Gunungkidul. Kami sudah siapkan langkah antisipasi agar masalah kekurangan air dapat teratasi di tiga daerah tersebut,” tutur Subarja.
Subarja menjelaskan langkah antisipasi kekurangan air tersebut secara rinci. “Di Simo akan dilakukan penambahan 13 sumur pompa, di Payaman akan dilakukan pengambilan air langsung di daerah cekungan sungai dengan cara dipompa, di Kucir akan dilakukan pergeseran jadwal tanam dan mengurangi varietas padi,” jabarnya.
Rencana antisipasi yang dirancang Subarja tersebut sudah disampaikan ke kelompok petani pengguna air. “Kami juga minta saran dan rekomendasi dari pelaku pertanian langsung sehingga akan ditemukan strategi yang maksimal dalam pengirigasian saat musim tanam,” jelas Subarja.
Advertisement
BACA JUGA: Kota-kota Ini Terancam Tenggelam karena Pemanasan Global, Jakarta Salah Satunya
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) DIY, Soeharso, yang juga jadi narasumber sidang tersebut mendukung rencana Komisi Irigasi dalam menyusun rencana tata tanam. “Sidang ini patut diapresiasi karena menghadirkan semua elemen yang berhubungan langsung dengan pertanian irigasi sehingga bisa saling mengisi untuk mendapat kebijakan yang paling tepat,” jelasnya.
Seoharso menyebut pengembangan teknologi irigasi parlu dikembangankan. “Misalnya ada masalah kekurangan air, bisa cari solusinya dengan mengambil air bawah tanah yang melimpah,” ujarnya.
Advertisement
Inovasi teknologi irigasi, menurut Soeharso, jadi bagian penting dalam pengembangakn teknologi pertanian. “Makanya juga perlu regenerasi pengelola irigasi dari kalangan muda karena mereka pasti punya ide inovasi teknologi yang selaras dengan perkembangan zamannya,” tandasnya.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan

Rayakan HUT TI, Warga Segrumung Kaget Didatangi Ganjar Pranowo
Advertisement

Paspor Indonesia Tanpa Kolom Tanda Tangan untuk Permohonan Visa Jerman Tetap Diproses
Advertisement
Berita Populer
- Upacara 17-an Digelar Lagi di Pantai Baron, Peserta Harus Berenang Sejauh 200 Meter
- Ini Pesan Sultan HB X di HUT ke-77 Kemerdekaan RI
- Seru! Lomba 17-an, Pelaku Usaha Malioboro Pakai Seragam Sekolah
- Kalapas Wirogunan Jamin Tak Ada Obral Remisi, Segini Jumlah Napi yang Menerimanya
- Tol Jogja Bawen Bersinggungan dengan Selokan Mataram, Ini yang Harus Diperhatikan
Advertisement
Advertisement