Ada Wabah PMK, Wisata Naik Gerobak Sapi Ditiadakan Sementara

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Paguyuban Gerobak Sapi Bantul ‘Guyub Rukun’ menghentikan sementara pertemuan rutin anggota dan wisata naik gerobak sapi keliling Dusun Jodog, Karangasem Wisata atau Jodogkarta setiap Minggu Pon di Lapangan Jodok, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul. Hal ini menyusul adanya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sehingga mereka tidak ingin ada penularan PMK.
“Sudah dua kali pertemuan anggota gerobak sapi Guyub Rukun kami tiadakan sehingga aktivitas wisata keliling Jodogkarta juga ditiadakan sementara gara-gara ada wabah PMK,” kata Ketua Payuban Gerobak Sapi ‘Guyup Rukun’ Bantul, Isdiono, saat dihubungi Senin (1/8/2022).
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Isdiono menjelaskan peniadaan pertemuan rutin dan wisata Jodogkarta karena dikhawatirkan menjadi ajang penularan di tengah merebaknya wabah PMK sejak dua bulan terakhir ini. Sebab, menurutnya penularan PMK sangat cepat seperti Covid-19, sehingga ia tidak ingin pertemuan rutin dan wisata Jodogkarta menjadi ajang penularan PMK.
Pihaknya belum tahu kapan pertemuan rutin Minggu Pon dan aktivitas wisata Jodogkarta dibuka kembali, “Yang pasti menunggu PMK landai,” ucapnya. Ia menyebut ada sapi milik anggota yang terkena wabah PMK, namun tidak ada yang sampai mati, melainkan sembuh dengan sendirinya setelah dilakukan pengobatan.
Baca juga: PMK Merebak, Peternak di Jogja Justru Raup Untung Menjelang Idhuladha
Lurah Gilangharjo, Pardiyono memaklumi keputusan dari Paguyuban Gerobak Sapi ‘Guyup Rukun’ Bantul tidak bisa melakukan pertemuan rutin setiap Minggu Pon di Lapangan Jodog untuk menghindari penularan PMK sekaligus meniadakan aktivtas wisata Jodogkarta, “Memang yang utama kan kesehatan sapinya, jangan sampai justru sapi saling bertemu justru terjadi penularan PMK,” katanya.
Berhentinya aktivitas wisata keliling Jodogkarto dengan gerobak sapi diakuinya juga pasti dipahami oleh para wisatawan. Sebab kondisi saat ini wabab PMK masih berlangsung di Bantul meski menunjukkan tren penurunan. Ia berharap wabah PMK segera berlalu sehingga aktivitas wisata Jodogkarta yang menjadi magnet wisatawan di Lapangan Jodog kembali beroperasi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan tingkat penularan PMK saat ini sudah melandai, dan justeru tingkat kesembuhan cukup tinggi. Ia menyebut sampai 31 Juli 2022 total hewan ternak yang terkena PMK sebanyak 3.203 ekor, yang terdiri dari sapi 2.937 ekor, domba 235 ekor, kambing 24 ekor, dan kerbau tujuh ekor.
Dari jumlah tersebut yang sembuh untuk sapi sebanyak 927 ekor sapi, domba 198 ekor, kambing 10 ekor dan kerbau tujuh ekor. Sementara yang mati 20 ekor dan dipotong paksa sebanyak 85 ekor. Ia mengapresiasi Paguyuban Gerobak Sapi Guyub Rukun yang menghentikan sementara pertemuan rutin untuk meminimalisir penularan PMK.
“Apalagi sapi yang digunakan untuk menarik gerobak itu kan sapi-sai pejantan yang harganya cukup mahal, jadi mereka tidak mau sapinya tertular PMK. Sebab penularan PMK cukup cepat selain melalui hewan antar hewan juga bisa lewat udara dan lewat kendaraan yang digunakan untuk mengangkut hewan ternak,” ujar Joko.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rafael Alun Jadi Tersangka Kasus Gratifikasi, KPK Sita Puluhan Tas Mewah
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Tol Tersambung ke YIA, Ini Kata Pemda DIY Soal Tol jogja Cilacap
- Bantul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sebabkan 25 Titik Bencana
- Resmi! Dapil dan Alokasi Kursi DPRD di DIY untuk Pemilu 2024 Tidak Berubah
- Siap-Siap! Sejumlah Jalan di Sleman Ini Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran
- Selama Ramadan, Minat Vaksin Masyarakat DIY Menurun
Advertisement