Advertisement
Sleman Hentikan Infrastruktur Sampah 2026, Fokus Transfer Depo
Foto ilustrasi insinerator sampah. / Freepik
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman memutuskan tidak membangun infrastruktur pengolahan sampah mandiri baru pada 2026 dan memilih fokus pada pembangunan transfer depo penunjang proyek PSEL Piyungan.
Sebagai langkah persiapan, Pemkab Sleman akan memfokuskan anggaran untuk membangun empat unit transfer depo penunjang pada tahun depan guna memperlancar distribusi sampah menuju PSEL.
Advertisement
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Sugeng Riyanta, menjelaskan bahwa pembangunan transfer depo ini khusus dirancang untuk mendukung operasional PSEL di TPA Piyungan.
Terdapat empat paket pembangunan dengan nilai anggaran Rp750 juta per paket. Dengan demikian, total alokasi dana yang disiapkan Pemkab Sleman mencapai Rp3 miliar pada tahun 2026.
BACA JUGA
"Kami masih berkoordinasi intensif dengan Pemerintah Provinsi DIY mengenai teknis pembangunan, termasuk luasan lahan yang dibutuhkan," ujar Sugeng, Kamis (18/12/2025).
PSEL tersebut diperkirakan baru bisa beroperasi penuh pada awal 2028. Sementara itu, TPA Piyungan dipastikan akan ditutup secara permanen pada awal 2026. Kondisi ini memaksa Sleman untuk melakukan efisiensi pengelolaan sampah selama masa transisi agar timbulan tidak membludak.
Sugeng menegaskan pentingnya maksimalisasi pengelolaan sampah mandiri sejak dari tingkat rumah tangga. Strategi ini diharapkan mampu mengurangi beban sampah yang masuk ke transfer depo maupun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).
“Mau tidak mau harus bisa. TPA Piyungan sudah tidak bisa lagi menampung sampah, sehingga pemilahan dari sumbernya menjadi kunci utama,” tegasnya.
Kenaikan Sampah Selama Libur Nataru 2025/2026
Berdasarkan data DLH Sleman, rata-rata timbulan sampah harian di Bumi Sembada mencapai 601,6 ton. Namun, angka ini mengalami lonjakan signifikan sebesar 10% selama periode libur Natal 2025 dan menjelang Tahun Baru 2026.
Sektor pariwisata turut menjadi perhatian utama dalam penanganan sampah ini. Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Edy Winarya, meminta para pengelola destinasi wisata untuk proaktif menjaga kebersihan.
"Kami meminta pengelola wisata mendorong wisatawan mengelola sampah pribadinya. Fasilitas tempat sampah dan pendukung lainnya harus tersedia secara memadai agar tidak menimbulkan bau yang mengganggu kenyamanan destinasi," kata Edy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Pendidikan Gunungkidul Catat 65 Kekosongan Kepala Sekolah
- Pemuda Pundong Bobol Angkringan Parangtritis karena Tekanan Ekonomi
- 17 Jabatan Kepala Sekolah SD dan SMP di Kulonprogo Masih Kosong
- Pemkot Jogja Siapkan Parkir Resmi Cegah Parkir Liar Stasiun Tugu
- Ekskavasi Terbaru di Pleret Ungkap Dugaan Fondasi Beteng Keraton
Advertisement
Advertisement




