Advertisement
Dugaan Pemaksaan Jilbab, Empat Guru SMAN 1 Banguntapan Diperiksa Ombudsman DIY

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Ombudsman RI Perwakilan (ORI) DIY memeriksa empat guru di SMAN 1 Banguntapan terkait dugaan pemaksaan jilbab, Rabu (3/8/2022). Koordinator guru bimbingan konseling dan seorang guru BK yang terlibat pada insiden tersebut diperiksa.
Koordinator guru BK SMAN 1 Banguntapan dalam pemeriksaan itu menyebut hanya mencontohkan cara menggunakan jilbab. Namun, orang tua murid menyebut ada pemaksaan pemakaian jilbab.
Advertisement
BACA JUGA: Dear Moms, Cermati Tips Tingkatkan Kualitas Pola Asuh Anak Berkualitas
Kepala ORI DIY Budhi Masturi menyebut pemeriksaan ini dilakukan setelah orang tua korban pemaksaan jilbab yang didamping Aliansi Mayarakat Peduli Pendidikan Yogyakarta (AMPPY) melaporkan hal tersebut ke ORI DIY. “Nanti yang akan kami periksa selain Koordinator guru BK dan guru BK yang bersangkutan, ada guru agama dan wali kelas korban,” jelasnya, Rabu (3/8/2022).
Pemeriksaan ini untuk meminta keterangan dari sekolah atas insiden tersebut. “Nanti kalau ada tidak kesesuaiaan keterangan antara sekolah dan pelapor akan kami dalami lagi,” katanya.
BACA JUGA: Ombudsman: SMAN 1 Banguntapan Bantul Bantah Memaksa Pakai Jilbab, Hanya Menyarankan dengan Sangat
Budhi menjelaskan kasus ini bermula dari seorang siswi baru kelas X SMAN 1 Banguntapan yang menangis histeris di kamar mandi sekolah selama satu jam pada Selasa (19/7/2022).
Budhi langsung meminta penjelasan kepada Kepala SMAN 1 Banguntapan. "Kepala sekolah mengundang guru BK-nya, kemudian ternyata betul ada siswa yang menangis di toilet sekolah selama satu jam, tetapi dia dalam proses menenangkan diri di UKS," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Wametan Sebut China Bakal Bangun Pabrik Susu hingga Peternakan Sapi di Indonesia
Advertisement

Berikut Sejumlah Destinasi Wisata Berbasis Pedesaan di Bantul
Advertisement
Berita Populer
- DKPP Bantul Imbau Panitia Kurban Gunakan Bungkus Ramah Lingkungan dan Tidak Cuci Jeroan di Sungai
- Pemda DIY Resmikan Griya Batik untuk Dukung Jogja sebagai Kota Batik Dunia
- Bisnis Pengelolaan Sampah Ilegal Marak di Bantul, Warga Terganggu Asap dan Bau Menyengat
- Lestarikan Lagu Anak dan Daerah, Ratusan Siswa Tampil Pakai Baju Adat di Taman Budaya Yogyakarta
- Satpol PP Sleman Bantu Dampingi Kelompok Jawa Warga
Advertisement