Dapur Rumah Warga Srimartani Terbakar, Kerugian Tembus Rp50 Juta

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL — Dapur rumah milik Jalal Suyuti, 40 yang berlokasi di Dusun Kemloko, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul, terbakar, Rabu (3/8/2022) siang. Kendati tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut, tetapi sejumlah perabotan dapur terbakar sehingga menyebabkan kerugian sekitar Rp50 juta.
Kapolsek Piyungan, Kompol Rahmat Yulianto mengatakan kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 13.20 WIB. Saat itu saksi yang merupakan tetangga korban, Suwarni mendengar suara gemeretak dan suara piring-piring pecah saat sedang mandi.
Advertisement
BACA JUGA: Pemaksaan Jilbab Kembali Terjadi di Sekolah Negeri Bantul, Begini Kronologinya
Saksi kemudian mengengok ke arah suara dan melihat sudah ada kepulan asap hitam membumbung dari rumah korban bagian belakang. “Kemudian atas kejadian tersebut saksi berteriak-teriak untuk meminta tolong dan kemudian warga berdatangan membantu pemadaman,” kata Rahmat, Rabu.
Selain warga, yang terlibat dalam pemadaman api tersebut adalah satu unit pemadam kebakaran, tujuh personel Polsek Piyungan, dan juga anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kalurahan Srimartani.
Rahmat mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut. Namun, dari hasil penyelidikan, sejumlah barang yang terbakar selain bangunan dapur adalah kulkas dan mesin cuci serta sejumlah perabotan dapur.
“Penyebabnya masih kami selidiki. Untuk kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta,” ujar Rahmat.
Kapolsek mengatakan potensi kebakaran di musim kemarau ini cukup tinggi. Karena itu pihaknya mengimbau masyarakat untuk memastikan alat-alat listrik dan kompor dalam keadaan mati saat meninggalkan rumah, hindari menyalakan obat nyamuk di sekitar barang yang mudah terbakar, hindari membuang puntung rokok yang menyala di area lahan kering, dan hindari membakar sampah dekat lahan kering dan rumah.
Sebelumnya, Manajer Pusat Pengendalian Operasi BPBD Bantul, Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan jumlah kebakaran dari Januari-Juli 2022 mencapai 62 kasus dan untuk kerugian akibat kejadian kebakaran mencapai kisaran Rp550,4 juta. Jumlah kejadian terbanyak ada di tiga bulan pertama dengan rata-rata 10-11 kejadian sementara di bulan April hingga Juni jumlah kejadiannya 5-6 kasus.
Dari hasil pemetaan wilayah rawan kebakaran, Aka menyebut beberapa hampir semua kapanewon memiliki kerawanan kebakaran baik kebakaran pemukiman maupun kebakaran lahan. Namun untuk tahun ini kebakaran ada di Kapanewon Pundong, Kasihan, Sewon, Pleret Dlingo, Pajangan, Piyungan, Banguntapan, Bambanglipuro Jetis, dan Bantul.
Untuk mengantisipasi kebakaran lahan di musim kemarau ini ia meminta masyarakat untuk tidak sembarangan membakar sampah dan membuang puntung rokok. “Biasanya kebakaran lahan itu dipicu bakar sampah terus ditinggal,” ujar Aka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gaji PNS Indonesia Tertinggi Capai Rp30 Juta, Begini Perbandingan dengan Negara Lain di Asia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Agenda Wisata di Jogja Selama Oktober 2023
- Hari Kontrasepsi Sedunia, Pemkot Jogja Bidik Target 1.554 Keluarga
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah Jogja, Pemkot Membangun 2 TPS3R
- Mafia Tanah Kas Desa: Perbedaan Objek TKD Disegel dan Ditipiring, Ini Penjelasannya
- Dukung Trans Jogja, Angkutan Umum ke Wisata Parangtritis Akan Dibuka Kembali
Advertisement
Advertisement