Advertisement
Pakar: Asupan Protein Hewani Paling Dibutuhkan untuk Cegah Stunting
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Protein hewani memiliki banyak kandungan yang dibutuhkan untuk asupan pencegahan stunting. Akan tetapi, persentase masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi protein masih rendah dibandingkan sejumlah negara tetangga.
Pakar Gizi Profesor, Sandra Fikawati, menyatakan konsumsi protein hewani di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan data Food and Agriculture (FAO) 2017, total konsumsi protein hewani masyarakat Indonesia hanya 8%. Angka tersebut berbeda signifikan dibandingkan Malaysia dan Thailand yang tingkat konsumsi protein hewani mencapai 30% dan 24%. Padahal protein hewani sangat dibutuhkan untuk pencegahan stunting.
Advertisement
“Stunting menjadi masalah genting sebab memiliki dampak jangka panjang yang berkontribusi pada produktivitas ekonomi dan pertumbuhan negara. Padahal salah satu pencegahannya dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani,” katanya dalam diskusi daring bertajuk Penuhi Asupan Protein Hewani, Sambut Generasi Bebas Stunting, Rabu (3/8/2022).
BACA JUGA: 6 Warga Solo Meninggal Akibat DBD
Ia menjelaskan protein hewani, selain mengandung asam amino esensial lebih lengkap dan lebih banyak dibandingkan protein nabati, juga memiliki kandungan vitamin dan mineral yang beragam. Selain itu memiliki kualitas yang lebih baik untuk mendukung daya tahan tubuh manusia. Oleh karena itu, sangat penting mengkonsumsi makanan yang mengandung protein hewani setiap harinya.
Terkait pencegahan stunting, asupan protein hewani tidak hanya dibutuhkan oleh anak-anak di masa pertumbuhan, namun juga harus dicukupi sejak awal di 1.000 hari pertama kehidupan yaitu sejak ibu hamil hingga anak berusia dua tahun. “Manusia membutuhkan protein yang terdiri atas asam amino sebagai zat pembangun tubuh. Tubuh manusia membutuhkan sebanyak 20 jenis asam amino dan 9 di antaranya adalah asam amino esensial yang harus didapatkan dari makanan,” ujarnya.
Direktur Corporate Affairs Japfa, Rachmat Indrajaya, menambahkan pemenuhan asupan protein hewani tidak harus mahal. Salah satu yang paling murah adalah telur yang juga mudah didapatkan. Ia berkomitmen untuk memberikan edukasi ke masyarakat terkait pentingnya mengonsumsi protein hewani. Terutama untuk usia anak protein hewani sangat dibutuhkan terutama masa pertumbuhan.
“Kami juga memperhatikan penerapan standard operating procedure sehingga olahan protein hewani yang dihasilkan aman, sehat dan utuh. Kami berharap, semakin banyak masyarakat terutama untuk usia anak yang mengonsumsi protein hewani sehingga terhindar dari stunting,” katanya.
BACA JUGA: Salurkan Ratusan Digester Biogas, Ganjar Ingin Jateng Berdaya Soal Energi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Panggil Dirjen Anggaran Kemenkeu Terkait Dugaan Kasus Gratifikasi Eks Bupati Kukar
Advertisement
Menengok Lagi Kisah Ribuan Prajurit Terakota Penjaga Makam Raja di Xian China
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, Selasa 22 Oktober 2024
- Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur hingga Purwosari, Selasa 22 Oktober 2024
- Jadwal KA Prameks dari Kutoarjo ke Jogja, Selasa 22 Oktober 2024
- Jadwal Layanan Perpanjangan SIM di MPP Bantul, Selasa 22 Oktober 2024, Kuota Terbatas!
- Jadwal KRL Jogja Solo Keberangkatan Selasa, 22 Oktober 2024, dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo
Advertisement
Advertisement