DIY Sukses Tekan Angka Stunting
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Angka stunting di DIY tercatat sebagai yang terendah se-Indonesia. Meski begitu, upya penurunan angka kasus terus dilakukan. Terbukti, untuk tahun ini angka stunting ditarget kembali turun di angka 14%.
Dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 tahun ini yang digelar di Balai Kota Jogja, Rabu (29/6), Wagub DIY, KGPAA Paku Alam X menyatakan pencegahan stunting harus dilakukan hingga level keluarga.
Advertisement
Dengan begitu, peringatan Harganas bisa menjadi tonggak baru pencegahan stunting dengan menyelaraskan peran pemerintah dan masyarakat di ranah keluarga. "Seluruh mitra kerja pembangunan dan pemberdayaan keluarga harus memperkuat sinergi dalam mewujudkan masyarakat sehat sejahtera dengan didukung ekosistem keluarga berkualitas," katanya, Rabu.
BACA JUGA: Bersama IBISMA UII, Startup Jogja Lahirkan AMONA TYRE
Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin menjelaskan dalam upaya percepatan penanganan stunting, DIY menindaklanjuti kebijakan dari Pusat.
Di antaranya adalah dengan membentuk tim pendamping keluarga yang kini sudah terbentuk sebanyak 1.852 tim di seluruh wilayah DIY. Tim ini sudah dibekali berbagai pelatihan tentang cara mendampingi keluarga yang berisiko stunting. Pendampingan pun sudah berjalan efektif tim tersebut langsung ke lapangan. "Termasuk menyasar calon pengantin, karena memang yang harus didampingi itu usia remaja, calon pengantin, ibu hamil, bayi di bawah satu tahun," ucapnya.
Jumlah pendamping keluarga sudah tersebar di seluruh desa di DIY, rata-rata setiap desa ada lebih dari dua tim.
Hingga kini, kata dia, persentase angka stunting di DIY adalah 17,3%. Shodiqin menargetkan hingga akhir tahun ini, angka tersebut bisa ditekan menjadi 14%.
BACA JUGA: Program Manten Anyar di Jogja! Nikah Langsung Dapat Sejumlah Dokumen
Rasa Handarbeni
Sementara itu, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan perlunya membangun keluarga berkualitas untuk mencapai generasi muda yang unggul. Penekanan terhadap mental emotional disorder karena DIY merupakan daerah dengan tingkat prevalensi stunting terendah se-Indonesia.
DIY banyak memiliki tatanan yang patut dicontoh dari sisi gotong royong dan kerukunan. Meski pun kadang secara ekonomi belum mapan tetapi masyarakat DIY memiliki rasa handarbeni atau memiliki yang besar terhadap suatu program.
“Capaian DIY sangat luar biasa. [Angka] Stunting DIY termasuk tiga yang terendah se-Indonesia, bersama Bali dan DKI Jakarta. Banyak hal yang bisa dicontoh dari DIY. Gotong royong menjadi contoh yang sangat baik diterapkan dari DIY," tegasnya.
Selain itu, DIY juga menjadi daerah dengan capaian tertinggi untuk partisipasi dalam Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor (PSA) yang dilaksakan BKKBN pada 15 Juni 2022 yang lalu. Capaian itu melebihi dari target, lebih dari 200%.
BACA JUGA: Tarian Didik Nini Thowok Sihir Penonton di TBY
"Pencapaian DIY untuk pencegahan stunting memang tidak bisa dibilang kecil. Upaya yang dilakukan mampu menunjukkan hasil yang menggembirakan," kata Hasto.
Peringatan Harganas itu juga dihadiri oleh Deputi III Kemenko PMK Agus Suprapto, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK DIY, Ketua DPD Asosiasi Kelompok Usaha (AKU) Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor DIY GKR Bendara, serta jajaran BKKBN DIY.
Dalam peringatan Harganas ini juga dilaksanakan penandatanganan naskah kerja sama antara PT Indofood CBP Sukses Makmur dan BKKBN. Perjanjian kerja sama itu ditandatangani oleh Pimpinan Divisi Nutrition and special Food DIY, Weinardi dan Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin. Kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian PT Indofood pada upaya percepatan penurunan angka stunting di DIY.
Selain itu, dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara BKKBN DIY dan Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) DIY. Penandatanganan kerja sama itu dilakukan oleh Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin dan Wakil Ketua BKOW DIY, Tuti I Lukman Sutrisno.
Ahli Gizi Indofood, Gheby Soraya Susvika menyampaikan siap untuk menjadi mitra dalam rangka percepatan penurunan angka stunting. Harapannya dapat mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif, serta pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. (Adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement